Fenomena 'om telolet om' kembali ramai lagi di sejumlah media sosial belakangan ini. Sopir bus PO Haryanto di Kudus pun mengaku sering menemui anak-anak di jalan meminta klakson bus Basuri yang lagi tren.
detikJateng pun sempat bertemu salah satu bus milik PO Haryanto di Kudus. Dia adalah Burhannudin (45) warga Desa Mojo Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati. Mbah Bur sapaannya itu rela menggunakan uangnya sendiri untuk menambah aksesori pada klakson bus. Yakni klakson Basuri yang tengah digandrungi orang banyak.
Mbah Bur sempat mengajak keliling jalanan Kudus. Dia menunjukkan klakson Basuri. Tak sedikit warga di jalan yang berjoget saat mendengar klakson Basuri dari bus milik Haji Haryanto tersebut. Bahkan ada yang memberikan tanda untuk meminta membunyikan klakson unik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mbah Bur mengatakan mulai memasang klakson Basuri sejak dua bulan ini. Dia mulai memasang klakson dengan bunyi musik yang lebih bervariasi ini karena sedang viral di media sosial.
"Ini sekitar dua bulan ini, karena viral, itu beli yang mahal karena masih jarang," ujar Mbah Bur ditemui di garasi PO Haryanto Kudus, Kamis (1/6/2023).
Mbah Bur mengaku masih jarang bus di perusahaannya itu memasang klakson Basuri. Dia memasang klakson itu dengan biaya sekitar Rp 5 juta. Klakson Basuri memiliki musik yang lebih bervariasi dibandingkan telolet yang viral tahun 2016 silam.
"Musiknya ada 20 jenis, setiap tertentu yang penting banyak orang, tidak dekat rumah sakit," terang Mbah Bur.
Dia mengatakan bus yang dikendarai jurusan Jepara-Jakarta. Dari perjalanan itu kata dia banyak anak-anak hingga orang dewasa request meminta membunyikan klakson Basuri.
"Tiap lewat ada yang minta Basuri bang, Basuri bang, tidak ada pernah marah. Kalau ndak menghidupkan malah anak-anak yang di jalan kelihatan kecewa,"jelasnya.
"Sering ada, itu di wilayah Tayu-Kudus karena masih siang, kalau nyampai Jakarta itu dari Parung sampai Lebak Bulus, anak sekolah teriak Basuri bang," Mbah Bur melanjutkan.
![]() |
Selengkapnya di halaman berikutnya....
Tidak jarang kata dia, penumpang yang membawa anak kecil pun meminta untuk membunyikan klakson Basuri ini. Terpenting kata dia, membunyikan klakson itu tidak pada lokasi dekat dengan rumah sakit.
"Ya ini salah satu menarik penumpang, kadang ada penumpang yang membawa anak kecil, anak kecilnya minta ada Basuri tidak mau rewel," ujarnya.
Mbah Bur yang sudah menjadi sopir bus PO Haryanto 12 tahun ini mengatakan untuk saat ini penumpang dari Pati-Jepara ke Jakarta masih sepi. Dia memperkirakan ramai lagi menjelang hari raya Idul Adha. Adapun tarif naik busnya dengan tujuan Jepara-Jakarta sekitar Rp 250 orang per orang.
"Musim sepi seperti ini paling isi 15 penumpang, kalau ramai bisa full set, sekitar 32 penumpang," kata Mbah Bur.
"Tarif hari normal sekitar Rp 250 ribu per orang, sekali berangkat," dia melanjutkan.