Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menilai wajar Presiden Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe terkait Pemilu 2024. Menurutnya itu sudah merupakan tugas dari kepala negara.
Rudy mengungkapkan, Jokowi tidak mementingkan kepentingan pribadi, golongan hingga kepentingan keluarga. Dirinya sepakat dengan pernyataan Jokowi bahwa cawe-cawe dalam pemilu untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Itu kan tugas kepala negara, kepala pemerintahan ya artinya beliau tidak mementingkan kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, golongan maupun keluarganya dia cawe-cawe itu kan untuk kepentingan bangsa dan negara. Ya selama tidak melanggar aturan-aturan yang ada kan nggak masalah," katanya di Kantor PAC Pasar Kliwon, Kamis (1/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, kata Rudy, Jokowi cawe-cawe dalam konteks untuk melanjutkan program pemerintahan yang selama ini sudah berjalan. Sehingga, jika ada pemimpin baru bisa melanjutkan program tersebut.
"Tidak ganti pemimpin dengan kebijakan-kebijakan yang baru dan kebijakan yang lama yang belum selesai tidak dilanjutkan," ungkapnya.
Disinggung mengenai langkah Jokowi yang memanggil para ketua umum partai ke Istana, Rudy mengungkapkan bahwa Jokowi menerapkan 7 si.
"Menyelesaikan persiapan kata kuncinya 7 si selalu dilakukan Pak Jokowi, kuncinya komunikasi, Kordinasi pasti menemukan solusi, solusi ini disosialisasikan ke rakyat, baru implementasi, koreksi dan evaluasi kebijakan itu dipakai Pak Jokowi," pungkasnya.
Dilansir dari detikNews, Presiden Jokowi mengaku akan tetap cawe-cawe demi bangsa dan negara. Apa maksudnya?
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5).
Hal itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi sejumlah media serta content creator seperti Akbar Faisal, Helmy Yahya, dan Arie Putra. Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksud tentu masih dalam koridor aturan.
"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi," kata Jokowi.
Selengkapnya di halaman berikutnya....
Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud terkait Pemilu 2024. Jokowi beralasan Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.
Untuk saat ini Jokowi menyebut Indonesia ada di posisi upper middle income. Sedangkan untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di kisaran USD 10.000 per tahun.
"Kita ini sekarang ada di middle income walaupun di level upper tapi kita masih di level middle income. Nah untuk keluar dari middle income itu, untuk jadi negara maju itu perolehan pendapatan per kapitanya minimal 10 ribu," kata Jokowi.
"Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu," imbuh Jokowi.