Heboh WO Disebut Bawa Kabur Uang Rp 1 M Milik 13 Calon Pengantin di Semarang

Heboh WO Disebut Bawa Kabur Uang Rp 1 M Milik 13 Calon Pengantin di Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 01 Jun 2023 15:02 WIB
Wedding in the mountains Mangup in Crimea
Foto ilustrasi. (Foto: Thinkstock)
Semarang -

Sebuah postingan ramai dibahas di Kota Semarang terkait adanya wedding organizer (WO) yang diduga membawa kabur uang untuk acara pernikahan. Pengelola WO yakni pria berinisial TP alias A disebut membawa kabur uang para korban hingga Rp 1 miliar.

Hal ini bermula dari keluh kesah netizen bernama Indra Sutiyarso di Twitter. Keluh kesah Indra itu lalu direpost oleh akun Instagram @kejadiansmg.

Dalam postingan itu Indra melampirkan foto TP dan meminta bantuan netizen untuk mencarinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sedang hangat di Perweddingan Semarang. Dikutip dari twitter akun mas @indrasutiyarso yang menjadi salah satu korban dari beberapa korban lainnya dengan total kerugian 1M lebih. Coro di nggo tuku bakpao sak pabrike intuk nda an? Awalaw. Bagi sedulur yang melihat orang tersebut bisa menghubungi kas @indrasutiyarso," tulis akun @kejadiansmg, seperti dilihat detikJateng, Kamis (1/6/2023).

detikJateng menghubungi Indra soal musibah yang menimpanya itu. Ia mengatakan sudah menabung sejak awal bekerja tahun 2018. Kemudian pada tahun 2022, dia mulai mencari WO untuk rencana pernikahannya dengan kekasih.

ADVERTISEMENT

Bulan November 2022, dia memilih WO bernama PW atas rekomendasi orang yang pernah menggunakannya.

"Di instagram reviewnya bagus-bagus. Teman lama saya juga ada yang pernah pakai. Maka mikirnya ini bukan WO abal-abal," kata Indra, Kamis (1/6/2023).

Pertemuan antara keluarga Indra dan WO terjadi kemudian ada kesepakatan tertulis untuk menggelar acara pernikahan pada 24 Juni 2023 dengan anggaran sekitar Rp 153 juta. Pihak Indra juga sudah membayar uang muka Rp 46 juta agar WO bisa berkomunikasi dengan vendor lainnya untuk mengisi acara.

"Setelah kesepakatan nominal, saya bayar termin pertama sekitar Rp 46 juta. Dengan maksud agar WO itu perlahan bisa membayar DP vendor lain yang terkait seperti katering dan lain-lain," ujar Indra.

Memasuki tahun 2023 mulai ada kejanggalan di mana TP tidak memberikan kabar soal proses persiapan acara. Saat itu komunikasi masih bisa terjalin jika pihak Indra menanyakan soal prosesnya.

"Dia slow respons. Kalau tidak ditanya tidak kasih kabar," tegasnya.

Singkat cerita, pihak Indra masih berupaya agar TP bertanggungjawab maka ia tetap mematuhi perjanjian dengan membayar uang muka kedua sesuai janji pada bulan April 2023 sekitar Rp 33 juta.

Kejanggalan makin menjadi ketika vendor catering yang direncanakan ternyata belum ditemui TP dan tidak ada pembayaran uang muka di sana. Hal itu diketahui karena ternyata pemilik catering kenal dengan calon mertua Indra.

"Ternyata nama saya tidak ada di jadwal catering itu," ujar Indra.

Pihak keluarga sempat meminta ke TP agar urusan catering dihandle pihak keluarga. Kemudian pada 16 Mei 2023, TP datang membawakan contoh souvenir. Tapi ternyata tidak sesuai pesanan bahkan inisial pengantinnya salah.

"Dia terus bilang besok akan bawa souvenir yang benar," katanya.

Keesokan harinya, 17 Mei 2023, TP hilang bak ditelan bumi. Ponselnya sudah tidak bisa dihubungi dan di rumahnya juga tidak ada. Indra juga memastikan ke vendor-vendor yang seharusnya dipesan, ternyata ada yang sudah dibayar uang muka dan ada yang belum.

"Ditelepon tidak respons. Dichat WA juga tidak ada balasan. Handphonenya mati. Saya kroscek ke vendor-vendor, ternyata ada yang sudah dapat uang DP dan ada yang belum. Lalu ada vendor yang bilang kalau TP menghilang dan tidak bisa dihubungi," jelas Indra.

Indra ungkap ada 13 calon pengantin yang uangnya dibawa kabur. Simak di halaman selanjutnya.

Kemudian dia dimasukkan dalam sebuah grup WA oleh seseorang yang ternyata isinya para korban yang uangnya dibawa oleh TP. Ada 13 orang di sana termasuk Indra. Ia mengatakan jika ditotal, ada sekitar Rp 1 miliar uang yang dibawa TP.

"Ada 13 orang termasuk saya. Dilihat juga sudah kasih uang berapa. Total semua sekitar Rp 1 miliar," ujarnya.

Pihak Indra juga sempat menghubungi dan bertemu dengan dua rekan kerja TP, tapi tidak membuahkan hasil karena pada akhirnya mereka lepas tanggung jawab dan melempar ke TP. Indra makin geregetan karena ternyata TP sempat mengirim pesan ke salah satu korban yang berbunyi:

"Selamat Pagi Bapak,lbu
Sdr Sdri Client PW Saya Atas Nama TP (A) Mohon Maaf dan Khilaf atas Perbuatan saya merugikan banyak pihak Menyesal Bahwa Saya Tidak Bisa melaksanakan Event yang sudah terjadwal... Karena Pailit (Bangkrut)
Saya Pasrah dengan Perbuatan yang saya Lakukan
Sekali lagi Mohon Maaf"

Menurut Indra, pailit harus lewat proses sidang dan diputuskan hakim. Maka dia memilih untuk melakukan pengaduan sebelum pelaporan. Ia mengadu ke Polda Jateng pada hari Senin (29/5) lalu dan berharap kasus ini bisa diselesaikan.

Sepengetahuan dia, baru dirinya yang mengadu dan rencananya hari Jumat (2/6) besok akan ada korban lain lapor ke polisi.

"Setahu saya baru saya yang melapor. Saya berharap bisa segera diringkus, minimal kita bisa ketemu dulu (dengan TP)," tegasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng, Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan aduan dari Indra sudah diterima dan akan ditindaklanjuti.

"Sudah masuk suratnya (surat pengaduan)," kata Iqbal.

Halaman 2 dari 2
(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads