.webp)
Halaman Balai Kota Solo dihiasi dengan miniatur stupa candi dan sosok Buddha. Selain di Balai Kota Solo, stupa candi juga dipasang di sepanjang Jalan Jendral Sudirman.
Wali Kota Solo Gibran mengatakan tidak takut bila harus dikatakan kafir seperti saat gelaran festival ogoh-ogoh beberapa waktu lalu. Gibran menegaskan bahwa halaman Balai Kota Solo bisa dimanfaatkan semua masyarakat.
"Nggak (takut), yang namanya Balai Kota itu tempat untuk semuanya, semua kegiatan boleh intinya," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya meminta masyarakat untuk menikmati adanya kegiatan yang akan diselenggarakan untuk menyambut Hari Raya Waisak di Halaman Balai Kota Solo.
"Silakan dinikmati besok Sabtu dan Minggu ada event Waisak," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Waisak Bersama Kota Solo, Metasiri Sutrisno, mengatakan untuk ornamen yang terpasang yakni patung Buddha Tidur sepanjang 3 meter lengkap dengan 5 murid sang Buddha.
"Ada juga penjor berhiaskan bendera warna warni, replika stupa dan candi yang terpasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran Gladag. Dan juga lengkap dengan satu buah replika candi raksasa," jelasnya.
Sutrisno mengatakan ornamen umat Buddha bakal terpasang selama kurang lebih satu bulan mulai 29 Mei hingga 24 Juni 2023.
"Kegiatannya pada Minggu (4/6) ada kegiatan pentas seni, drama ketoprak, tarian, paduan suara dan wayang kulit di Balai Kota Solo," bebernya.
Sedakan untuk acara lanjutnya di Hari Sabtu (10/6) ada acara tradisi Pindapata yakni para umat menyedekahkan makanan dan minuman kepada biksu yang berjalan dari Jalan Jenderal Sudirman hingga halaman Balai Kota Solo.
Simak Video 'Pengobatan Gratis Jelang Waisak di Borobudur Hari Ini Membludak':
