Kapal KM Serba Prima-8 GT 59 dilaporkan terbakar di Samudera Hindia. Berdasarkan data manifes, kapal tersebut diketahui mengangkut 14 anak buah kapal (ABK).
Kasat Pol Airud Polresta Cilacap, AKP Huda Syafii menjelaskan kapal tersebut terbakar di titik koordinat 08Β° 27'00" LS-105Β°, 19'00" BT. Huda menjelaskan Kronologi kejadian tersebut bermula saat kapal tersebut berangkat dari dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC) pada Rabu (5/4) untuk mencari ikan.
"Namun pada hari Selasa (16/5) sekitar pukul 23.15 WIB kapal terbakar di bagian knalpot atas di saat semua ABK tertidur," kata Huda melalui keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Jumat (19/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, para ABK menyadari kapalnya terbakar saat saat api sudah mulai membesar. Mereka langsung berusaha memadamkan.
Namun karena kondisi api yang sudah besar sehingga tidak dapat dipadamkan.
"Sehingga para ABK tersebut melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut," terangnya.
Sekitar pukul 04.00 WIB di saat api mulai agak padam, kedua korban selamat atas nama Nur Hasim dan Hari Setiawan memisahkan diri dari ABK lainnya untuk mengejar kapal yang melintas. Sedangkan 11 ABK lainnya ditinggal dengan kondisi masih berpegangan parasut.
"Kedua korban selamat merupakan warga Pemalang. Mereka ditemukan di atas kapal hari Rabu (17/5) sekitar pukul 11.35 WIB oleh Kapal KM Hasil Selalu 2 yang sedang melintasi Kapal Serba Prima 8 yang telah padam, dan sandar di dermaga PPSC pada Jumat (19/5/2023) sekitar pukul 02.35 WIB," ungkapnya.
Huda menyebut dari 14 ABK yang ada di manifes, 2 ABK dinyatakan selamat, seorang nahkoda tak jadi ikut berlayar sementara 11 ABK masih dinyatakan hilang.
"Untuk nahkodanya sebelum kejadian sudah izin pulang untuk menunggu istrinya melahirkan. Sedangkan 11 ABK lainnya belum ditemukan dan masih dalam pencarian," pungkasnya.
(aku/apl)