Seorang nenek di Malang, Suainah (65) membeli sepeda motor baru di diler memakai uang koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000. Begini ceritanya.
Dikutip dari detikJatim, Suainah membeli motor baru jenis matik di diler Jalan Raya Wendit Barat, Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Rizka, salah satu karyawan diler menceritakan saat itu didatangi seorang nenek yang mengaku akan membeli motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya itu mereka bilang kalau mau beli motor pakai uang receh (koin) bisa tidak. Nah saya jawab bisa, saya pikir uang pecahan Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu gitu," kata Rizka kepada detikJatim, Rabu (10/5/2023).
Suainah yang ditemani cucunya kemudian keluar dan kembali masuk membawa sejumlah kantong. Saat dibuka, kantong tersebut berisi uang koin Rp 500 dan Rp 1.000.
"Lha kok ternyata pas balik bawa kantong plastik banyak berisi uang koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500. Semua karyawan kaget lihatnya," ujarnya.
Butuh waktu sekitar tiga jam bagi karyawan diler menghitung koin yang dibayarkan sebagai DP atau uang muka itu.
"Pokok dalam satu kantong plastik itu isinya Rp 500.000, kemarin ngitung itu bareng-bareng biar cepat selesai. Itu uang pecahan Rp 1.000 koin dan ada Rp 500 tapi cuman sedikit perkiraan cuma 3.000," kata Rizka.
"Total uangnya itu habis dihitung ketemu Rp 10.220.000. Nah, uangnya untuk DP pembelian sepeda motor Vario 160 sistem kredit," lanjutnya.
Menurut Rizka, Suainah merupakan orang baik. Hal itu karena ada kelebihan uang usai dihitung dan hendak dikembalikan ke Suainah, namun ditolak.
"Jadi DP itu kan Rp 10.100.000. Nah kan ada kelebihan Rp 120 ribu dan ketika mau saya kembalikan katanya 'tidak usah buat beli cemilan karyawan diler aja'," tutur Rizka.
(rih/ams)