.webp)
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes mencatat total panjang jalan di daerahnya mencapai 1.382 km. Dari jumlah total tersebut, 552 km jalan di antaranya dalam kondisi rusak. Adapun 797 km jalan sisanya disebut berkondisi baik.
Kepala DPU Brebes, Sutaryono mengatakan butuh anggaran besar untuk memperbaiki seluruh jalan rusak tersebut. Dia menjelaskan, untuk meningkatkan persentase jalan kondisi baik dari 59 persen menjadi 75 persen, diperlukan anggaran minimal Rp 700 miliar.
"Sekarang ini yang kondisi baik ada 59 persen dari 1.382 km. Sisanya 552 km atau 41 persen rusak. Untuk perbaiki kerusakan agar jalan yang bagus naik menjadi 75 persen perlu dana Rp 700 miliar," kata Sutaryono, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara anggaran perbaikan yang tersedia hanya Rp 60 miliar per tahun. Anggaran tersebut sudah termasuk yang bersumber dari DAK APBN dan APBD Provinsi.
"Sebenarnya Pemkab ingin memperbaiki, tapi yang menjadi kendala adalah anggarannya. Kami butuh Rp 700 miliar tapi yang ada hanya Rp 60 miliar. Itu pun bukan anggaran murni APBD," ungkap Sutaryono.
Dengan anggaran Rp 60 miliar itu, dia berujar, Pemkab Brebes hanya bisa melakukan perbaikan jalan sekitar 36 km dan pemeliharaan jalan sepanjang 41 km.
"APBD kita untuk proyek perbaikan jalan melalui proses lelang hanya Rp 13 miliar. Sedangkan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat ada Rp 40 miliar dan selebihnya dari Provinsi Jawa Tengah," ujar Sutaryono.
"Anggaran itu untuk perbaikan 36 km secara full. Selebihnya dari provinsi itu untuk pemeliharaan sepanjang 41 km," imbuh dia.
Menurut data DPU Brebes, jalan rusak di Brebes tersebar di sekitar 300-an ruas jalan. Salah satunya ruas Bulakamba-Pulogading.
Warga Desa Pulogading, Kecamatan Bulakamba, Hery Subekti (49) mengatakan kerusakan jalan di ruas Bulakamba-Pulogading sudah terjadi sejak empat tahun terakhir.
Saking parahnya, warga setempat sudah tiga kali melakukan pengurukan secara swadaya.
"Belum lama ini istri saya sendiri yang hamil dua bulan mengalami keguguran karena sering lewat jalan ini. Istri saya memang harus bolak-balik ke pasar lewat jalan ini. Tapi karena rusak parah, kandungan istri saya sampai keguguran. Warga sini sudah ada yang keguguran karena lewat jalan ini," kata Heri.
(dil/rih)
