Penyebab bus wisata meluncur tanpa sopir hingga masuk ke jurang di kawasan wisata Guci, Tegal, masih dalam penyelidikan. Sempat tersiar kabar bus meluncur karena hand rem atau rem tangan dimainkan oleh bocah.
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memastikan kabar tersebut tak benar. Benyamin menyebut telah mendapatkan informasi dari Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun soal tak ada anak kecil yang memainkan rem tangan dalam insiden kecelakaan bus yang menewaskan dua orang tersebut.
"Iya, jadi penjelasan dari Kapolres (Tegal) itu tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan, ada anak kecil di situ tapi dipangku sama ibunya kok, itu saya jelas mendapatkan penjelasan dari Kapolres," kata Benyamin kepada wartawan di Serpong Utara, Tangsel, Selasa (9/5/2023) seperti dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benyamin mengatakan kabar adanya anak kecil yang memainkan rem tangan bus terbantahkan. Sebab, anak kecil yang ada di dalam bus dalam pengawasan orang tuanya.
"Iya, terbantahkan, tidak ada anak kecil yang melepaskan rem tangan. Iya anak itu masih di dekat orang tuanya," tutur dia.
Sebelumnya, polisi tengah mendalami informasi terkait bus meluncur akibat rem tangan yang dimainkan anak-anak.
"Nanti kami lakukan penyelidikan dan olah TKP. Setelah itu kita bisa mengetahui penyebab kendaraan tersebut bisa turun ke bawah. Apakah memang ada anak-anak yang memainkan hand rem atau tidak," ungkap Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Senin (8/5).
Hasil Uji Kelayakan Bus
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengungkap hasil uji kelayakan bus yang terguling masuk jurang di sungai objek wisata Guci, Tegal. Di antara hasilnya menyatakan kampas rem dan tromol masih normal.
"Diskusi mengenai kinerja hand rem dan kampas rem pada bus dan diketahui kondisi hand rem berfungsi dengan baik," ujar Iqbal dalam keterangan yang diterima detikJateng, Selasa (9/5/2023).
Hal itu merupakan hasil pembahasan uji kelayakan bersama dengan tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Dishub Provinsi Jateng dan Tegal, dan Satlantas dan Satreskrim Polres Tegal. Pembahasan itu dilakukan siang ini.
"Hasil yang dicapai ketebalan ban masih layak pakai, ketebalan kampas rem masih baik bekerja dengan normal, tromol masih normal standart, sistem full peneumatic masih bagus," jelasnya.
(aku/aku)