- Batas Waktu Puasa Syawal
- Keutamaan Puasa Syawal 1.Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan 2. Dapat menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun. 3. Membuat kita terbiasa untuk puasa setelah selesainya puasa Ramadhan sehingga menjadi tanda diterimanya puasa Ramadhan kita.
- Niat Puasa Syawal Berikut ini lafal niat puasa Syawal,
Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang dianjurkan dikerjakan oleh umat Islam usai Hari Raya Idul Fitri. Lantas sampai kapan batas waktu puasa Syawal boleh dikerjakan? Berikut penjelasannya.
Syawal merupakan bulan kesepuluh tahun Hijriah. Pada bulan Syawal kita dianjurkan melakukan puasa sunnah enam hari yang disebut sebagai puasa sunnah Syawal.
Puasa sunnah Syawal dimulai sejak 2Syawal atau tepat selang sehari setelah Hari Raya Idul Fitri. Status hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena udzur status hukum berubah menjadi makruh. Namun bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, status hukum menjadi haram.
Baca juga: Tata Cara Puasa Syawal, Boleh Sampai Kapan? |
Batas Waktu Puasa Syawal
Dikutip dari laman resmi NU, puasa sunnah Syawal umumnya dilakukan selama enam hari persis setelah hari Raya Idul Fitri yaitu pada 2-7Syawal, sehingga pada tahun 2023 ini puasa sunnah Syawal dapat dimulai dari tanggal 23 April 2023 lalu.
Orang yang berpuasa di luar tanggal 2-7Syawal, sekalipun tidak berurutan, selagi masih di bulan Syawal tetap akan mendapat keutamaan puasa sunnah Syawal. Umat Islam yang berniat mengamalkan ibadah puasa sunnah Syawal dapat melakukannya sampai batas waktu bulan Syawal habis yaitu jatuh pada tanggal 20-21 Mei 2023.
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa sunnah Syawal memiliki keutamaan yang begitu dahsyat yang bisa diraih oleh orang-orang yang mengamalkannya, keutamaan-keutamaan tersebut adalah sebagai berikut.
1.Puasa sunnah Syawal sebagai penyempurna puasa Ramadhan
Untuk menyempurnakan sholat fardhu, umat Islam dianjurkan melaksanakan sholat sunnah rawatib, yaitu qabliyah dan ba'diyah. Sedangkan puasa sunnah Syawal dapat menyempurnakan puasa Ramadhan yang belum sempurna, hal ini sesuai yang disampaikan Rasulullah dalam hadits berikut.
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Artinya: Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta'ala berfirman, 'Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?' Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya.(HR at-Tirmidzi).
Baca juga: Ketentuan Bacaan Niat Puasa Syawal |
2. Dapat menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun.
Mengamalkan puasa sunnah Syawal dapat membawa kita meraih pahala yang setara dengan puasa satu tahun, hal ini sebagaimana yang dijanjikan dalam hadits Rasulullah dalam kitab Shahih Muslim.
"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun" ( Kitab Shahih Muslim )
3. Membuat kita terbiasa untuk puasa setelah selesainya puasa Ramadhan sehingga menjadi tanda diterimanya puasa Ramadhan kita.
Sesungguhnya Allah SWT apabila menerima amal kebaikan seseorang, akan menganugerahi untuk berbuat kebaikan setelah itu. Sebagian ulama mengatakan.
ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم أتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة وعدم قبولها
Artinya: Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama, pun halnya orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.
Niat Puasa Syawal
Bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah puasa Syawal, dianjurkan untuk melafalkan niatnya.
Berikut ini lafal niat puasa Syawal,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya, "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, niat puasa Syawal bisa dibaca pada siang hari, asalkan yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh, berikut bacaan niatnya,
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ. Artinya,
"Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
(apl/dil)