Sebuah bus pariwisata meluncur tanpa sopir hingga terguling ke jurang Sungai Awu berkedalaman sekitar lima meter di kawasan wisata Guci, Tegal, kemarin. Berikut kesaksian wisatawan di lokasi dan korban yang selamat dalam kecelakaan itu.
"Itu tanahnya agak miring (menurun), terus busnya menghadap ke jalan yang menurun," kata Rusdi (47) di lokasi, Senin (8/5/2023) sore. Saat itu Rusdi sedang berada di areal parkir bus Duta Wisata tersebut.
Tiba-tiba, kata Rusdi, bus itu meluncur ke bawah. Penumpang di dalam bus pun berteriak histeris. Sementara sebagian warga di lokasi berusaha mengejar bus itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terguling, bus sempat menabrak talut di dua titik hingga susunan batunya terlepas. Bus itu baru berhenti setelah terguling masuk ke sungai.
"Bus berhenti dengan posisi agak miring, banyak warga yang datang menolong penumpang. Paling kasihan saat melihat anak kecil yang luka di kepala," ujar Rusdi.
Terpisah, Herman (40) salah satu korban selamat mengaku kaget saat puluhan penumpang lain tiba-tiba panik dan berteriak. Herman dan penumpang lain itu adalah peserta ziarah religi asal Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
"Di dalam bus saya, di bangku nomor 4 sama istri. Pas baru duduk tiba-tiba pada berteriak histeris karena mobil jalan tanpa sopir, Kurang lebih yang sudah masuk 45 orang," kata Herman.
Dia menceritakan, saat mesin bus menyala, sebagian penumpang mulai naik.
"Pas mesin dihidupin dan pintu ditutup, bus tiba-tiba langsung turun sendiri. Sempat menghajar batu kali atau pembatas. Penumpang panik luar biasa, apalagi tidak ada sopir di kursi kemudi. Orang sudah pada istighfar semua, Allahu Akbar berkali-kali, panik," ujar Herman.
"Alhamdulillah saya aman. Istri juga sehat," imbuh dia.
Kesaksian serupa disampaikan oleh Ayum (38), peziarah lain dari Tangsel. Ayum ikut rombongan bus satunya yang tidak kecelakaan.
Ayum mengatakan, awalnya awak bus hanya menghidupkan mesin dan langsung turun sebelum bus itu meluncur ke bawah.
"(Awak bus) Tidak naik, dia dari samping pintu, nyalain (mesin) terus tutup (pintu) lagi. Nggak naik, ngehidupin (mesin) doang," kata Ayum.
"Saya lihat semua penumpang bus itu langsung teriak-teriak. Minta tolong, Allahu Akbar, Allahu Akbar," sambung dia.
(dil/sip)