Tata Cara Sholat Sunnah Gerhana Bulan Penumbra Sendiri dan Berjamaah

Tata Cara Sholat Sunnah Gerhana Bulan Penumbra Sendiri dan Berjamaah

Noris Roby Setiyawan - detikJateng
Jumat, 05 Mei 2023 18:16 WIB
Jadwal Sholat Ramadan 2023 Jakarta
Tata Cara Sholat Sunnah Gerhana Bulan Penumbra Sendiri dan Berjamaah. Foto ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/wing-wing)
Solo -

Tepat hari ini tanggal 5-6 Mei 2023 Indonesia akan mengalami fenomena Gerhana Bulan Penumbra. Terdapat berbagai macam amalan yang dapat ditunaikan oleh umat Islam ketika Gerhana Bulan terjadi, salah satunya adalah sholat Gerhana Bulan. Lantas bagaimana tata cara sholat Gerhana Bulan Penumbra? Berikut tata cara sholat Gerhana Bulan Penumbra sendiri dan berjamaah.

Gerhana Bulan Penumbra adalah salah satu bentuk dari kebesaran Allah SWT. Oleh sebab itu sebagai kaum Muslim kita harus turut memuliakannya, salah satunya dengan mengerjakan sholat sunnah Gerhana Bulan. Selain sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya, harapannya melalui ibadah tersebut menjadi ladang pahala bagi kita.

Fenomena alam tersebut akan berlangsung selama 4 jam 21 menit 28 detik sejak fase P1 (Gerhana mulai) hingga P4 (Gerhana berakhir) dan dapat teramati di seluruh wilayah Indonesia. Dikutip dari laman resmi BMKG, berikut jadwal terjadinya Gerhana Bulan Penumbra:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Fase Gerhana Dimulai, 5 Mei 2023 pukul 22.12 WIB
  • Fase Puncak Gerhana, 6 Mei 2023 pukul 00.22 WIB
  • Fase Gerhana Berakhir, 6 Mei 2023 pukul 02.33 WIB

Berikut ini tata cara sholat Gerhana Bulan sendiri dan berjamaah, dikutip detikJateng dari Nahdlatul Ulama dan Kementerian Agama Jawa Tengah dalam laman resminya, Jumat (5/5/2023).

Anjuran Sholat Gerhana Bulan

Umat Islam ketika mengerjakan suatu amalan terutama berkaitan dengan ibadah, maka diperlukan dasar atau perintah yang jelas baik dari Al-Quran maupun hadist. Berikut ini dasar perintah anjuran melaksanakan sholat gerhana yang tercantum dalam Shahih Muslim sebagai berikut :

ADVERTISEMENT

إنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ

Artinya, "Sungguh matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, tidak terjadi gerhana keduanya (matahari dan bulan) karena kematian seseorang atau pun kehidupannya. Apabila kalian melihat gerhana, maka shalat dan doalah hingga gerhana tersebut selesai."

Bacaan Niat

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."

Tata Cara Sholat Sunnah Gerhana Bulan Penumbra

Sholat Gerhana Bulan Penumbra Sendiri

Berikut ini tata cara sholat sunnah gerhana bulan sendirian menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki, dikutip dari NU Online:

  1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram
  2. Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
  3. Baca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran dengan jahar atau lantang
  4. Rukuk
  5. I'tidal
  6. Sujud pertama
  7. Duduk diantara dua sujud
  8. Sujud kedua
  9. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Durasi pengerjaan rakaat kedua lebih pendek daripada pengerjaan rakaat pertama.
  11. Salam
  12. Istigfar dan doa

Sholat Gerhana Bulan Penumbra Berjamaah

Berikut ini tata cara sholat sunnah gerhana bulan berjamaah, dikutip dari laman Kementerian Agama Jawa Tengah,

  1. Imam membaca:
    الصلاة جامعة رحمكم الله
  2. Membaca niat di dalam hati:
    Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ
    (Artinya: Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT).
  3. Takbiratul ihram
  4. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat yang panjang (seperti surat Al-Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)
  5. Ruku
  6. Bangkit dari ruku' (I'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd"
  7. Setelah I'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Quran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
  8. Ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya
  9. Kemudian bangkit dari ruku' (I'tidal)
  10. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk diantara dua sujud kemudian sujud kembali
  11. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
  12. Salam
  13. Khotib menyampaikan khutbah sebanyak dua kali

Bacaan Doa Gerhana Bulan

Berikut ini doa yang dapat dibaca saat terjadi gerhana bulan:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai tata cara sholat sunnah gerhana Bulan Penumbra. Semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads