.webp)
Sebuah truk tronton tersasar di kawasan Gunung Tunggangan, Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, kemarin. Sebelumnya, juga pernah ada bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang tersasar di kawasan tersebut. Berikut ini kisahnya.
Camat Jatiroto, Miran, mengonfirmasi adanya truk nyasar di Gunung Tunggangan. Berdasarkan informasi yang dia peroleh dari warga, truk tronton itu masih berada di lokasi pada pukul 06.15 WIB, Kamis (4/5).
Kemudian pada pukul 07.00 WIB, truk itu sudah bisa putar balik dan meninggalkan lokasi. "Setelah kami cek benar (ada truk nyasar di Tunggangan). Tapi ini sudah terkondisikan, truk sudah putar balik," kata Miran kepada detikJateng, Kamis (4/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miran mengatakan lokasi tersasarnya truk tronton itu memang termasuk kawasan Gunung Tunggangan, namun belum sampai atas.
"Itu jalannya menanjak lurus terus ada belokan ke kiri. Nah mungkin di situ sudah tahu kalau tidak bisa dilalui, kemudian mundur sampai ke Watu Belah," ujar Miran.
 Truk tronton tersasar di kawasan Gunung Tunggangan, Desa Ngelo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri. Foto diunggah Kamis (4/5/2023) siang. Foto: dok. Istimewa |
"Sama permukiman warga masih naik lagi. Jarak dari permukiman warga sekitar 500 meter. Itu medannya jalan tanjakan lurus, terus ada belokan," imbuh dia.
Boks truk tronton itu bertulisan 'logistik'. Truk itu bercat biru dan berpelat nomor kuning. Miran tidak bisa memastikan berapa jumlah kru truk saat itu.
Berdasarkan informasi, truk itu dari Jawa Timur dan bertujuan ke Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Seharusnya truk besar melintasi jalan provinsi, dari arah Ponorogo sampai ke Simpang Empat Ngadirojo. Setelah itu baru belok kiri ke arah Baturetno atau Pacitan.
Dari penelusuran detikJateng, jarak jalan provinsi dengan lokasi tersasarnya truk itu sekitar 13 kilometer. Jalan ke arah Tunggangan itu bisa dilalui lewat Kecamatan Jatisrono.
Miran menuturkan, jalur Gunung Tunggangan memang tidak bisa dilalui kendaraan besar atau pengangkut barang berat. Maksimal kendaraan yang melintas jalur tersebut hanya truk engkel.
"Memang di sana tidak ada rambu yang menunjukkan jika kendaraan besar dilarang melintas. Ke depan memang dibutuhkan rambu-rambu lalu lintas," imbuhnya.
Dari informasi yang dia terima, truk itu diduga nyasar setelah mengikuti aplikasi peta online. "Memang kabarnya korban Google Maps," ujarnya.
Sebelumnya, dia menambahkan, juga pernah ada bus AKAP yang tersasar di kawasan Gunung Tunggangan. Bus itu tersasar pada Oktober 2019.
"Kalau Bus Sudiro itu dulu sudah sampai atas, bahkan sudah masuk Kecamatan Tirtomoyo," kata Miran.
(dil/dil)
