Warga Perumahan Dinar Indah di RT 6 RW 26 Kelurahan Meteseh, Semarang, sempat mengungsi karena permukaan air di Kali Babon sempat meninggi. Beruntungnya peningkatan air sungai itu tak sampai menyebabkan banjir.
"Air mulai naik pukul 17.07 WIB. Warga mulai naik ke masjid pukul 17.35 WIB," kata salah seorang warga Dinar Indah, Maryati saat dihubungi wartawan, Rabu (3/5/2023).
Maryati mengatakan, saat itu warga khawatir banjir bakal kembali terjadi di Dinar Indah. Maryati pun sempat mengemasi barangnya agar tak kebanjiran. "Iya, sempat ramai tadi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekhawatiran warga tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, tanggul Kali Babon itu pernah jebol dua kali. Kini tanggul yang jebol itu masih ditambal secara darurat menggunakan tumpukan karung berisi pasir.
"Masih berupa karung-karung pasir itu," ungkap Maryati.
Setelah Kali Babon dipastikan tidak meluap, warga Dinar Indah pun berangsur kembali ke rumah masing-masing. Menurut Maryati, warga baru berani pulang saat permukaan air Kali Babon menurun setelah pintu air di Pucang Gading dibuka.
"Kembali ke rumah pukul 18.10 WIB karena sudah dibuka pintu airnya," pungkas dia.
Untuk diketahui, banjir setinggi 2 meter pernah merendam area Perumahan Dinar Indah, RT 6 RW 26, pada Sabtu (18/2/2023). Banjir itu akibat tanggul Kali Babon jebol. Keesokan harinya, Minggu (19/2) sore, banjir kembali datang. Meski sebentar, banjir kedua itu sempat masuk ke rumah-rumah dan menyisakan lumpur.
Banjir saat itu berdampak pada sekitar 40 KK atau 140 warga. Kebanyakan dari mereka mengungsi di Masjid Ar Rahmah yang ada di perumahan tersebut.
Sebelumnya, banjir juga pernah melanda Perumahan Dinar Indah karena tanggul sungai jebol sepanjang 20 meter pada Jumat (6/1/2023). Saat itu sebanyak 147 warga terdampak dan satu korban banjir meninggal dunia.
(dil/ahr)