Pendiri Sekte Sesat Mati Kelaparan untuk Bertemu Yesus Eks Sopir Taksi

Internasional

Pendiri Sekte Sesat Mati Kelaparan untuk Bertemu Yesus Eks Sopir Taksi

Tim detikTravel - detikJateng
Kamis, 27 Apr 2023 14:35 WIB
Forensic experts and homicide detectives carry the bodies of suspected members of a Christian cult named as Good News International Church, who believed they would go to heaven if they starved themselves to death, after their remains were exhumed from their graves in Shakahola forest of Kilifi county, Kenya, April 22, 2023. REUTERS/Stringer
Penditi sekte sesat di Kenya adalah mantan sopir taksi. Foto: REUTERS/STRINGER
Solo -

Sekte sesat mati kelaparan Good News International Church yang sudah menewaskan hampir 100 anggotanya bikin gempar. Ada sosok pastor kontroversial di balik sekte tersebut. Pastor yang sudah lama dalam pengawasan polisi itu ternyata mantan sopir taksi.

Mengutip detikTravel, Kamis (27/4/2023), sebanyak 98 mayat itu ditemukan pada Rabu (26/4/2023) di hutan Shakahola dekat kota Malindi. Mayat dalam kuburan massal itu adalah anggota sekte Good News International Church.

Mereka meninggal dunia usai diiming-imingi bisa bertemu Yesus lebih cepat. Yakni dengan cara membersihkan diri dari iblis lewat puasa. Cara tersebut merujuk ajaran Teologi Hari Akhir William Branham. Tetapi, pendirinya, Paul Mackenzie Nthenge, menggunakan ajaran itu untuk mencuci otak para pengikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut Sosok Mackenzie

Dalam penyebaran sekte sesat, Mackenzie bersama istrinya, Joyce Mwikamba sebenarnya bukan sosok baru. Enam tahun silam Mackenzie pernah didakwa dalam kasus yang sama yakni penyebaran sekte sesat.

Mackenzie juga dicap sebagai televangelis, penginjil yang kontroversial. Mackenzie bahkan memiliki lagu Injil yang diberi nama Antikristus. Lagu itu mengklaim bahwa Gereja Katolik, AS, dan PBB adalah agen setan.

ADVERTISEMENT

Mackenzie dan Joyce mendirikan sekte Good News International Church di Kenya pada 2003. Dalam situs resmi William Braham, Mackenzie menyebut mendapatkan ajaran Branham versi Latter Rain, versi yang sama dengan sekte Jim Jones of People Temples di Guyana. Sekte itu, meminta pengikutnya bunuh diri massal.

Latter Rain memiliki doktrin dasar soal puasa total untuk mencapai "atomic power". Berdasarkan doktrin itu, pengikut diperintahkan untuk berpuasa selama 40 hari.

Sekte Good News International Church mengklaim memiliki 3.000 pengikut dan kini mempunyai di Nairobi serta sepanjang pantai Kenya.

Pada 2017, Mackenzie meluncurkan kanal YouTube. Dalam salah satu video, ia memperingatkan pengikutnya agar tak melakukan praktik demonic atau berkaitan dengan iblis seperti menggunakan pembayaran nontunai.

Kemudian, pada 2019, dia membubarkan gerejanya dan pindah ke Kota Shakahola. Alasannya, dia perlu memulai hidup baru.

"Saya mendapatkan wahyu kalau sekarang sudah saatnya berhenti. Saya hanya berdoa sendiri dan mereka memilih percaya," kata Mackenzie .

Salah satu cara Mackenzie menarik perhatian pengikut adalah meyakinkan jemaat bahwa dia memiliki kemampuan untuk berbicara langsung kepada Tuhan.

Dia juga memaksa jemaahnya untuk menjual semua yang dimiliki, lalu menyerahkan uang hasil penjualan itu kepadanya. Dia juga memaksa pengikutnya untuk berpuasa sampai mati kelaparan agar bisa bertemu Tuhan.

Selengkapnya di halaman selanjutnya....

Sementara pengikut gereja mati kelaparan, Mackenzie justru bebas makan dan tinggal bersama keluarganya di kompleks dengan penjagaan keamanan tinggi di Migingo.

Pada Maret 2023, polisi Kenya kembali menangkap Nthenge setelah dua anak meninggal dunia karena kelaparan. Tetapi dalam prosesnya, dia dibebaskan setelah membayar 100 ribu shilling Kenya atau sekitar Rp 10 juta.

Tidak berselang lama, hanya beberapa pekan kemudian, ditemukan mayat di hutan dekat Malindi yang rupanya menjadi kuburan massal.

Nthenge lalu menyerahkan diri ke pihak berwenang. Dia dijadwalkan menghadapi persidangan pada 2 Mei. Sebelum menjadi pastor sekte itu, ia merupakan sopir taksi di Nairobi dari tahun 1997 hingga 2003.

Halaman 2 dari 2
(apl/rih)


Hide Ads