Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengaku berkomunikasi dengan koalisi besar usai PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres. Prabowo menyebut pencapresan ini adalah dinamika politik dan bagian dari demokrasi.
"Ya namanya politik ini saya kira rakyat memang harus punya pilihan, itu demokrasi ya. Jadi kita lihat perkembangan, kita lihat dinamika yang penting semua berorientasi pada kepentingan nasional dan rakyat saya kira itu intinya. Jadi ini biasa dalam demokrasi, ada pencapresan nanti ada ini ada itu kita jalankanlah," kata Prabowo usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sumber, Banjarsari, Solo, Sabtu (22/4/2023).
"(Komunikasi dengan koalisi besar) Berjalan terus, komunikasi berjalan terus," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo tak menjawab lugas soal peluang duet menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Prabowo mengaku melihat perkembangan politik dan tak mau berandai-andai. Saat ini, Gerindra diketahui sudah berkoalisi dengan PKB.
"Kita lihat perkembangan aja, dinamika. Tapi kan beliau (Ganjar) kan sudah dicalonkan capres kecuali nanti ada perkembangan dinamika, jangan berandai-andai," terang Prabowo.
Meski begitu, Prabowo kembali menegaskan jika partainya saat ini mengusung dirinya sebagai calon presiden. Selain itu, Gerindra saat ini dinilainya cukup kuat.
"(Jadi cawapres) Partai saya mencalonkan saya sebagai capres dan partai saya agak kuat juga sekarang," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut sejumlah nama saat ditanya wartawan siapa sosok cawapres yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo. Diketahui, PDIP resmi memutuskan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Awalnya, Jokowi ditanya wartawan soal kriteria cawapres yang cocok bagi Ganjar. Jokowi kemudian menyebut sejumlah nama yang menurutnya cocok jadi pendamping Ganjar di Pilpres mendatang.
"Ada Pak Erick, ada Pak Sandiaga Uno, banyak kan. Ada Pak Mahfud, Pak Ridwan Kamil, banyak. Siapa lagi, ada Cak Imin, Pak Airlangga, nah... Termasuk Pak Prabowo nanti segera cawapresnya ketemu," kata Jokowi di Solo, Sabtu (22/4).
(ams/rih)