Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus ledakan petasan yang melukai 3 korban di Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kendal. Petasan itu meledak saat sedang diracik oleh salah satu korban.
Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam menjelaskan petasan itu meledak saat sedang dibuat oleh korban bernama Yulio Ferdian. Akibatnya, Yulio bersama dua korban lain terluka.
"Dari kejadian ledakan petasan, ada tiga korban yang menderita luka-luka. Dua korban atas nama Yulio dan Suparman menderita luka bakar dibagian wajah, tangan, kaki, dan harus dirawat intensif di RSI Weleri. Yang satunya luka robek dibagian lutut dan kepala namun hanya menjalani rawat jalan saja," kata Jamal usai meninjau lokasi kejadian, Kamis (20/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
kejadian berawal saat Yulio memasukkan bubuk petasan ke dalam selongsong dan merapikan petasan yang sudah jadi.
Saat ingin memasukkan sumbu, Yulio kesulitan karena lubang sumbu yang terlalu kecil kemudian Yulio mencoba membesarkan lubang sumbu dengan menggunakan paku.
Petasan meledak setelah adanya gesekan antara paku dengan bubuk petasan saat korban Yulio mencoba membesarkan lubang sumbu dengan menggunakan paku.
"Yulio ini sudah memasukkan bubuk petasan ke dalam selongsong dan ingin merapikannya. Kemudian Yulio mencoba memasukkan sumbu ke dalam lubang karena terlalu kecil lubangnya, Yulio kemudian membesarkan dengan menggunakan paku. Dari gesekan paku dengan bubuk petasan inilah yang menimbulkan percikan dan ledakan," paparnya.
Akibat ledakan tersebut, korban Suparman dan Deni yang sedang tidur di dekat Yulio terkena ledakan petasan.
"Dua korban Suparman dan Deni ini kan lagi tidur kebetulan tidurnya dekat dengan Yulio yang sedang meracik dan membuat petasan sehingga petasan meledak kedua orang ini terkena," tambahnya.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki asal muasal bahan petasan tersebut. Menurut Jamal, korban membeli obat mercon seberat 1 kilogram melalui marketplace.
(ahr/ahr)