Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menjelaskan pihaknya tak melarang penyelenggaraan salat Idul Fitri di Lapangan Mataram. Afzan mengaku sudah memberikan opsi penggunaan kawasan lainnya.
"Setiap tahun sudah kita fasilitasi untuk Muhammadiyah di beberapa aset Pemkot di Pekalongan, seperti di stadion Hoegeng, Lapangan Peturen, di halaman kecamatan," kata Afzan saat dihubungi detikJateng, Senin (17/4/2023).
Dia meluruskan, kabar penolakan itu jadi ramai karena ada narasi keliru di media sosial. Afzan pun memastikan telah memberikan izin salat Id yang bakal digelar Muhammadiyah 21 April 2023 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun ini Muhammadiyah yang sudah menetapkan tanggal salat Id atau Lebaran tanggal 21, ada 14 titik di Muhammadiyah yang digunakan untuk salat Id, semua kita izinkan tidak ada masalah," terang dia.
Namun, Afzan mengaku meminta pihak Masjid Al Hikmah Podosugih untuk tidak menggunakan Lapangan Mataram. Alasannya karena lapangan itu berada di kompleks pemerintahan. Sedangkan pemerintah belum menetapkan 1 Syawal.
"Masjid Al Hikmah Podosugih, kemarin beberapa hari yang lalu ketemu saya di kantor bahwa mereka akan minta izin penggunaan Lapangan Mataram untuk salat Idul Fitri di tanggal 21 (April). Sebetulnya di situ saya bukan melarang maupun tidak memperbolehkan, tidak memfasilitasi. Tetaplah khusus lapangan Mataram ini lebih baik kita menunggu ketetapan dari pemerintah," jelas dia.
"Karena apa? Karena lapangan Mataram itu satu kesatuan dengan kantor pemerintah kota Pekalongan, kita justru tidak mau salah dalam menetapkan itu nanti kesannya justru yang mengadakan Pemerintah Kota Pekalongan, karena setiap tahunnya rutin seperti itu," sambung Afzan.
Dia pun menerangkan Lebaran pemerintah dan Muhammadiyah sudah beberapa kali ini berbeda. Dia pun tidak mempermasalahkan hal itu.
"Ada perbedaan data Muhammadiyah dan pemerintah tidak bermasalah, tetapi baru tahun ini Muhammadiyah itu mengajukan izin untuk salat di lapangan (Mataram)," jelasnya.
(ams/dil)