Bolehkah Salat Idul Fitri Sendiri di Rumah? Ini Penjelasannya

Bolehkah Salat Idul Fitri Sendiri di Rumah? Ini Penjelasannya

Agustin Tri Wardani - detikJateng
Senin, 17 Apr 2023 14:29 WIB
Melihat Lagi Padatnya Jemaah Salat Id di JIS
Bolehkah Salat Idul Fitri Sendiri di Rumah? Ini Penjelasannya (Foto: Rifkianto Nugroho)
Solo -

Menunaikan ibadah salat Idul Fitri merupakan anjuran bagi umat Islam di hari kemenangan tersebut. Biasanya, salat Idul Fitri ini dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Lantas, bolehkah menunaikan salat Idul Fitri sendiri di rumah?

Dikutip dari laman resmi NU, salat Idul Fitri adalah salat yang dilaksanakan pada setiap tanggal 1 Syawal, seusai umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh pada setiap tahun.

Salat Hari Raya Idul Fitri hukumnya adalah sunnah muakkadah bagi orang yang ada di rumah maupun di perjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya salat Idul Fitri dilakukan secara berjamaah di masjid, dan setelah salat selesai terdapat tradisi halal bihalal atau saling memaafkan satu sama lain.

Bolehkah Salat Idul Fitri Sendiri di Rumah?

Berikut penjelasan mengenai tata cara salat Idul Fitri yang sesuai dengan ajaran islam.

ADVERTISEMENT

Salat Idul Fitri dilaksanakan dengan jumlah dua rakaat secara berjamaah di masjid atau mushola dan terdapat khutbah setelahnya, sesuai hadits berikut:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلَاةُ ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ أَوْ يَأْمُرَ بِشَيْءٍ أَمَرَ بِهِ ثُمَّ يَنْصَرِفُ. رواه البخاري

Dari abu Saʻid al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw keluar ke lapangan tempat salat (mushola) pada hari Idulfitri dan Iduladha, lalu hal pertama yang dilakukannya adalah salat, kemudian ia berangkat dan berdiri menghadap jamaah, sementara jamaah tetap duduk pada shaf masing-masing, lalu Rasulullah menyampaikan wejangan, pesan, dan beberapa perintah ... [HR al-Bukhari].

Namun, bila terlambat datang atau mengalami halangan lain, boleh dilakukan secara sendiri-sendiri atau munfarid di rumah ketimbang tidak sama sekali. Terdapat perbedaan pendapat mengenai cara melakukan salat Idul Fitri secara munfarid.

Pendapat pertama, yaitu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani yang lebih dekat kepada madzhab Hanbali menganjurkan orang yang luput salat Id berjamaah melakukan salat Id sendiri sebanyak empat rakaat.

فإن فاته جميع صلاة العيد استحب له قضاؤها وهو مخير في ذلك بين أن يصلي أربعا كصلاة الضحى بغير تكبير أو بتكبير كهيئتها، فيجمع أهله وأصحابه كل ذلك إليه، وله بذلك فضل كثير

Artinya : "Bila luput seluruh rangkaian salat Id, seseorang dianjurkan mengqadha salat Id. Ia boleh memilih salat empat rakaat seperti salat Dhuha dengan beberapa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) atau tanpa takbir sunah (setelah takbiratul ihram) seperti lazimnya salat Dhuha. Lalu ia mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan sahabatnya. Dengan demikian ia akan mendapat keutamaan yang banyak,"

Pendapat kedua, yang dijelaskan Ibnu Rusyd dalam Bidayatul Mujtahid tentang perbedaan pendapat di kalangan para ulama.

واختلفوا فيمن تفوته صلاة العيد مع الإمام فقال قوم: يصلي أربعا وبه قال أحمد والثوري وهو مروي عن ابن مسعود. وقال قوم: بل يقضيها على صفة صلاة الإمام ركعتين يكبر فيهما نحو تكبيره ويجهر كجهره وبه قال الشافعي وأبو ثور. وقال قوم: بل ركعتين فقط لا يجهر فيهما ولا يكبر تكبير العيد. وقال قوم: إن صلى الإمام في المصلى صلى ركعتين وإن صلى في غير المصلى صلى أربع ركعات. وقال قوم: لا قضاء عليه أصلا وهو قول مالك وأصحابه.

Artinya : "Ulama berbeda pendapat perihal orang yang luput salat Id bersama imam. Sebagian ulama mengatakan, orang itu melakukan salat empat rakaat. Pendapat ini dipegang oleh Imam Ahmad dan Ats-Tsauri berdasarkan riwayat dari sahabat Ibnu Mas'ud RA. Sebagian ulama mengatakan, ia harus mengqadha salat dua rakaat dengan cara yang dilakukan imam, baca takbir dan baca surat dengan lantang (jahar) seperti yang dilakukan imam. Pendapat ini dipegang oleh Imam As-Syafi'i dan Abu Tsaur. Ulama lain mengatakan, ia cukup salat dua rakaat tanpa lantang (jahar) baca surat dan tanpa takbir sunnah. Ulama lain mengatakan, jika imam salat id di mushalla, maka ia salat Id dua rakaat. Tetapi jika imam salat di luar mushola, maka ia salat id empat rakaat. Ada lagi ulama mengatakan, ia tidak perlu mengqadha salat id sama sekali. Pendapat ini dipegang oleh Imam Malik dan pengikutnya,"

Walaupun diizinkan, tetapi alangkah baiknya kita dapat mengusahakan untuk menunaikan salat Idul Fitri secara berjamaah di masjid karena sangat dianjurkan, memiliki keutamaan luar biasa, dan juga merupakan bentuk syiar Islam.

Salat Idul Fitri juga dapat dilakukan di rumah masing-masing, tetapi dianjurkan untuk tetap melakukannya secara berjamaah dengan keluarga, seperti yang dijelaskan dalam keterangan mazhab Syafi'i yang dapat ditemukan pada Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh M Nawawi Banten.

القسم الثاني من النفل المؤقت وهو ما تسن فيه الجماعة ( صلاة العيدين ) الأصغر والأكبر وهي من خصائص هذه الأمة

Artinya: "Jenis kedua dari salat sunnah yang ditentukan waktunya adalah salat yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah adalah (salat dua Id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha). Salat Id disyariatkan khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW,"

Pelaksanaan salat Idul Fitri dilakukan di rumah diakhiri dengan penyampaian khutbah oleh imam atau khatib yang telah ditetapkan oleh keluarga.

Demikian informasi mengenai boleh atau tidaknya melakukan salat Idul Fitri di rumah secara sendiri, semoga bermanfaat ya Lur!

Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads