Masjid di Sragen yang setahun lalu viral gegara terlanjur dibongkar tapi donaturnya batal menyumbang kini telah berdiri megah. Sejak viral, Masjid Al Fatah di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen itu mendapat donasi hingga Rp 2,3 miliar.
Ketua panitia pembangunan Masjid Al Fatah, Agus Budiono mengatakan sampai saat ini masih berhubungan baik dengan donatur dulu yang sempat menghilang. Agus masih berkomunikasi dengan pengusaha asal Jakarta itu.
"Kita tetap komunikasi baik, nggak ada masalah dengan dua-duanya, baik perantara dan donatur. Komunikasi kita tetap berjalan," kata Agus kepada detikJateng, Jumat (14/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus tidak ingin memperpanjang persoalan kemarin. Menurutnya, banyak hikmah dari kejadian tersebut.
"Intinya kita ambil hikmahnya aja, kita nggak mau menyalahkan atau menyudutkan satu orang. Kalau saya ambil kesimpulan dia itu juga sangat berjasa untuk membangun masjid ini, tanpa beliau kita belum berani memulai pembangunan," ujar Agus, Jumat (14/4/42023).
Agus berujar, kehadiran donatur itu membuat warga berani untuk melakukan pembangunan ulang masjid Al Fatah.
"Karena adanya beliau dengan ide seperti itu, walaupun di perjalanannya tidak sesuai harapan, paling nggak itu sudah memulai memotivasi," ujarnya.
Agus menjelaskan dari awal rencana pembangunan, donatur memberikan uang sebesar Rp 10 juta. Dirinya tak memungkiri bahwa andil donatur tersebut juga besar.
"Tanpa beliau, kita belum berani. Jadi kalau kita bilang andil beliau juga besar, jangan lihat dari nominal, tapi minimal ide itu mahal untuk keberanian dengan ide beliau memotivasi kita," ungkapnya.
Agus menambahkan, donatur awal itu juga sempat mengajaknya bertemu. Namun, saat itu Agus sedang ada kegiatan.
Diberitakan sebelumnya, Masjid Al Fatah di dusun Kowang sudah berdiri usai viral karena di-PHP oleh donaturnya. Padahal saat itu masjid tersebut sudah dirobohkan semua.
Kini masjid Al Fatah masih dalam tahap finishing yakni pengerjaan paving dan pengecatan. Meski begitu masjid Al Fatah sudah bisa digunakan dan menampung 200 jamaah.
(dil/apl)