Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida? Fenomena Alam Langka Jelang Lebaran 2023

Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida? Fenomena Alam Langka Jelang Lebaran 2023

Santo - detikJateng
Kamis, 13 Apr 2023 10:51 WIB
Gerhana Matahari Hibrida
Apa Itu Gerhana Matahari Hibrida? Fenomena Alam Langka Jelang Lebaran 2023. (Foto: Dok. BMKG)
Solo -

Gerhana matahari hibrida adalah fenomena alam tak biasa yang jarang terjadi. Simak pembahasan mengenai apa itu gerhana matahari hibrida, fenomena alam langka yang terjadi menjelang Lebaran 2023.

Gerhana matahari hibrida merupakan fenomena alam yang akan melalui Indonesia pada 20 April 2023 mendatang. Sesuai namanya, gerhana matahari hibrida adalah dua jenis gerhana berbeda yang terjadi di waktu yang bersamaan.

Oleh karena itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pengamatan kedua gerhana tersebut tidak dapat dilakukan bersamaan di lokasi yang sama. Simak pembahasan lengkap mengenai apa itu gerhana matahari hibrida berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Gerhana Matahari Hibrida?

Pengertian Gerhana Matahari

Dikutip dari laman Observatorium Bosscha, gerhana adalah fenomena astronomi yang berkaitan dengan bayangan. Gerhana terjadi saat sebuah objek bergerak lewat di depan objek lain atau objek tersebut masuk ke dalam bayangan objek diamati dari permukaan bumi.

Untuk dapat terjadi gerhana, ketiga objek harus berada dalam satu garis, atau dikenal terminologi 'sygyzy' yang berarti 'terhubung bersama' dalam bahasa Yunani. Gerhana yang dikenal secara luas melibatkan bumi, bulan, dan matahari.

ADVERTISEMENT

Gerhana matahari merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Gerhana matahari terjadi saat bulan tepat berada di antara Bumi dan Matahari sehingga bayangan bulan jatuh ke sebagian permukaan Bumi.

Bayangan ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu umbra, penumbra, dan antumbra. Gerhana matahari terbagi menjadi gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin, gerhana matahari total, dan gerhana matahari cincin.

Pengertian Gerhana Matahari Hibrida

Dikutip dari laman BMKG, gerhana matahari hibrida (GMH) terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.

Kemudian di tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan di tempat lain, matahari seakan-akan tertutupi oleh bulan. Sehingga GMH terdiri dari dua tipe gerhana, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Wilayah yang Dilalui Gerhana Matahari Hibrida

Melansir laman BMKG, gerhana matahari akan tampak dan dapat diamati dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun, sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak dapat mengamati gerhana matahari.

Gerhana matahari sebagian dapat diamati di sebagian wilayah Indonesia mulai dari Aceh, Jawa Tengah (Jateng), hingga Papua. Kemudian gerhana matahari total hanya dapat diamati di Biak dan Pulau Kisar. Sedangkan gerhana matahari cincin tidak dapat diamati di wilayah Indonesia.

Di wilayah Jateng, masyarakat hanya dapat mengamati gerhana matahari sebagian. Puncak gerhana di wilayah Jateng akan terjadi 20 April 2023 pada pukul 10.46 WIB.

Demikian pembahasan mengenai apa itu gerhana matahari hibrida, fenomena alam langka yang terjadi menjelang Lebaran 2023. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(aku/sip)


Hide Ads