Alasan PBB Ajukan Yusril Jadi Cawapres di Pemilu 2024

Alasan PBB Ajukan Yusril Jadi Cawapres di Pemilu 2024

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Minggu, 09 Apr 2023 08:42 WIB
Ketua DPP PBB, Herry Darman di Semarang, Sabtu (8/4/2023).
Ketua DPP PBB, Herry Darman di Semarang, Sabtu (8/4/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Partai Bulan Bintang (PBB) mengusulkan Ketua Umumnya, Yusril Ihza Mahendra sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024. Latar belakang di bidang hukum menjadi salah satu alasan terkuat Yusril dianggap layak menjadi wakil presiden.

Ketua DPP PBB, Herry Darman mengatakan para pemimpin Indonesia selama ini berasal dari berbagai bidang seperti militer, pengusaha, nasionalis, hingga ulama, namun belum ada ahli hukum. Maka menurutnya sudah saatnya pakar hukum ikut memimpin bangsa.

"Belum ada ahli hukum capres atau cawapres. Maka dengan adanya gejolak hukum di Indonesia, kenapa parpol tidak berpikir ketum kami diusung mendampingi capres di 2024," kata Herry di daerah Plamongan Indah Semarang, Sabtu (8/4/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai pengalaman Yusril menurut Harry sudah cukup matang termasuk di pemerintahan karena pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan HAM, serta Menteri Hukum dan Perundang-undangan. Sebagai pengacara, Yusril juga cukup dikenal.

"Artinya hukum di Indonesia bisa dikawal dengan orang yang pakar hukum. Kita tidak asing dengan kemampuan Prof Yusril, ahli hukum tata negara," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyinggung pertemuan PBB dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Saat itu harapan pun muncul untuk Yusril bisa mendampingi Prabowo jika menjadi calon presiden.

"Kalau bicara kami selaku salah satu Ketua DPP, kami harapkan bahwa ketum kami bisa dipinang oleh Pak Prabowo. Mudah-mudahan semua parpol untuk saat ini berpikir untuk kepentingan bangsa," ujarnya.

Selain bertemu Gerindra, lanjut Harry, PBB sudah melakukan safari politik ke sejumlah partai yaitu PPP, PKB, dan Golkar. Pertemuan para tokoh nasional itu menurut Harry cukup luar biasa.

"Tanggal 6 (April) PBB bersilaturahmi, safari politik ke Ketua Umum Gerindra Pak Prabowo Subianto. Sebelumnya Partai Bulan Bintang ini silaturahmi PPP, PKB, Golkar," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari detikNews, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra didampingi jajaran DPP melakukan pertemuan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Kamis (6/4) sore. Pertemuan digelar di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

"Benar, Prof Yusril, Sekjen, dan 10 orang pimpinan DPP akan menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Rencananya akan digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada pukul 15.00 WIB," kata Wasekjen PBB Solihin Pure saat dimintai konfirmasi, Kamis (6/4).

Solihin mengatakan pertemuan akan membahas seputar Pilpres 2024. PBB, katanya, akan menawarkan Yusril jadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

"Agenda silaturahmi politik dengan Prabowo tentunya akan membahas juga rencana Pilpres 2024. Prabowo capres, Prof Yusril cawapres, insyaallah," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dikutip dari detikNews, pertemuan Prabowo dan Yusril itu juga membahas soal koalisi besar. Menurut Yusril, koalisi besar sangat ideal sehingga dirinya menyambut baik.

"Artinya kalau koalisi besar itu tentu semua kekuatan politik akan menyatu tidak ada lagi sesuatu yang di luar dan itu memang sangat ideal, demokrasi yang khas Indonesia yang dilandasi oleh persaudaraan, kerja sama, dan kegotongroyongan," kata Yusril usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4).

"Dalam arti tidak ada oposisi yang frontal tapi kritik dan sikap kritis akan selalu ada, pasti, tidak mungkin demokrasi tanpa titik perbedaan, tapi bukan yang frontal dan tajam yang menimbulkan konflik dan perpecahan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: RI Usul Investigasi Bersama dengan Brasil soal Kematian Juliana Marins"
[Gambas:Video 20detik]
(alg/rih)


Hide Ads