Kisah Allin, Siswi SMA Unggulan CT ARSA Diterima 7 Kampus Top LN

Kisah Allin, Siswi SMA Unggulan CT ARSA Diterima 7 Kampus Top LN

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 07 Apr 2023 14:15 WIB
Siswi yang diterima 7 kampus top luar negeri Allin Alya Yasmin (18), saat ditemui di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, Jumat (7/4/2023).
Siswi yang diterima 7 kampus top luar negeri Allin Alya Yasmin (18), saat ditemui di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, Jumat (7/4/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng.
Sukoharjo -

Allin Alya Yasmin (18),Siswi kelas XII MIPA 7 SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo memiliki prestasi yang luar biasa. Ia diterima di tujuh kampus top luar negeri. Simak kisah Allin berikut ini.

Allin lolos seleksi beasiswa dan diterima di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo pada 2020 lalu. Selama menempuh pendidikan di sana, Allin belajar dengan giat untuk terus mengukir prestasi.

"Saat saya kelas XI, saya mendapatkan informasi tentang program beasiswa Indonesia Maju untuk program S1 di luar negeri oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)," kata Allin saat ditemui detikJateng di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, Jumat (7/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siswi yang diterima 7 kampus top luar negeri Allin Alya Yasmin (18), saat ditemui di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, Jumat (7/4/2023).Siswi yang diterima 7 kampus top luar negeri Allin Alya Yasmin (18), saat ditemui di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, Jumat (7/4/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Target baru ditetapkan siswi asal Gunungkidul, Jogja itu agar bisa mendapatkan beasiswa Indonesia Maju. Sejumlah persiapan dia lakukan, dan pada Juni 2022 dia mulai mendaftar.

Sejumlah tahapan seleksi seperti substansi, wawancara, dan nilai rapor dia lalui, hingga dinyatakan lolos.

ADVERTISEMENT

Pada Juli hingga Desember 2022, Allin kemudian mengikuti program pembinaan seperti bahasa Inggris dan berbagai tes. Setelah itu dia mulai mendaftar ke sejumlah kampus yang diinginkan.

"Saya mendaftar ke tujuh kampus, karena awalnya saya ingin University of Toronto. Tapi saya berpikir lagi, bagaimana kalau saya tidak diterima di sana, maka saya mencari alternatif lain tapi Alhamdulilahnya semua diterima," ucapnya.

Dia mendaftar di University of Toronto jurusan Biological Science and Neuroscience and Life Science; University of British Columbia jurusan Applied Science (Chemical Engineering); Monash University jurusan Engineering (Honours); University of Western Australia jurusan Engineering; Curtin University jurusan Chemical Engineering; Hong Kong University of Science and Technology jurusan Engineering; dan Wageningen University Jurusan Environmental Sciences.

Dua jurusan memang menjadi tujuan Allin, yakni ilmu Engineering dan Sciences. Namun dia lebih suka ilmu bidang sciences.

Alasannya memilih ilmu sciences, karena dari data Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) yang dia baca, ada tujuan Indonesia tahun 2045 yakni menuju Indonesia Emas. Salah satu jurusan yang diprioritaskan adalah pada ilmu science.

"Awalnya saya bercita-cita ingin jadi seorang engineer, tapi lambat laun saya berubah pikiran dan lebih memilih ke life sciences di University of Toronto," ujarnya.

Selengkapnya baca di halaman selanjutnya.

Selain karena jurusannya, alasan Allin memilih University of Toronto karena rangking kampusnya yang tinggi, komunitas mahasiswa, dan lingkungan sekitar kampus banyak mahasiswa Indonesianya.

"Ibu saya sangat mendukung. Sejak awal saya sudah bilang mau mendaftar beasiswa dan kuliah di luar negeri. Ibu sangat senang saya bisa diterima," kata dia.

Setelah lulus nanti, Allin ingin memanfaatkan ilmunya yang dia dapat dari luar negeri untuk berkontribusi membangun bangsa.

Halaman 2 dari 2
(apl/ahr)


Hide Ads