Absen 3 Tahun, Ratusan Umat Katolik Khusyuk Ikuti Jalan Salib di Wonogiri

Absen 3 Tahun, Ratusan Umat Katolik Khusyuk Ikuti Jalan Salib di Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Jumat, 07 Apr 2023 10:14 WIB
Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023).
Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng.
Wonogiri -

Ratusan umat Katolik di Wonogiri melaksanakan Jalan Salib di kawasan Gunung Gandul. Pada peringatan wafatnya Isa Al Masih tahun ini Jalan Salib dilakukan dengan konsep yang berbeda dengan sebelumnya.

"Ada sekitar 200-300 orang yang ikut Jalan Salib Gunung Gandul saat ini. Diikuti oleh umat Paroki Gereja Santo Yohanes Rasul," kata Ketua Paskah 2023 Umat Paroki Wonogiri Daniel Wicaksono kepada detikJateng, Jumat (7/4/2023).

Ia mengatakan, setelah ditiadakan selama tiga tahun karena pandemi COVID-19, Jalan Salib Gunung Gandul bisa digelar kembali. Namun pada tahun ini ada sedikit perbedaan dalam rangkaian Jalan Salib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel menuturkan, pada Jalan Salib Gunung Gandul tahun ini tidak mengadakan peraga atau tablo. Pada tahun-tahun sebelumnya ada tablo yang memperagakan seorang Yesus membawa salib dari titik awal jalan salib dan Yesus disalib di titik akhir Jalan Salib.

Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023).Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Menurutnya, tahun ini dari pihak gereja menginginkan untuk mengutamakan penghayatan dari kegiatan Jalan Salib tersebut. Umat diajak menghayati perjalanan sengsara Yesus dari bawah hingga atas saat penyaliban.

ADVERTISEMENT

"Tahun sebelumnya umat hanya menikmati dengan melihat ada tablo peragaan (Yesus memikul salib). Nah sekarang umat diajak ikut terlibat di dalamnya. Sehingga bisa merasakan kesengsaraan Yesus," jelas dia.

Daniel menjelaskan, dalam Jalan Salib Gunung Gandul ada 14 pemberhentian dan empat titik lokasi perenungan. Hal itu sebagai bentuk visualisasi Jalan Salib. Di antaranya, agar umat bisa merasakan saat Yesus jatuh rasanya seperti apa.

"Umat juga diminta membawa salib yang bisa dipegang, bukan bentuk kalung. Hal itu untuk merasakan Yesus memanggul salib dari pengadilan ke Bukit Golgota. Biar bisa merasakan beban Yesus saat memanggul salib itu berat," terang dia.

Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023).Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Daniel mengatakan, meski pada tahun ini Jalan Salib Gunung Gandul dikemas dengan nuansa berbeda, tidak menutup kemungkinan Jalan Salib tahun depan dikonsep seperti semula. Sebab Jalan Salib Gunung Gandul dengan peragaan atau tablo menjadi ikon.

"Secara umum sama, hanya tahun ini tidak ada dramanya saja. Dengan nuansa berbeda, di selang-seling, umat tidak jenuh dalam melakukan Jalan Salib setiap tahunnya," kata Daniel.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya...

Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023).Prosesi Jalan Salib Gunung Gandul Wonogiri, Jumat (7/4/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi, Jalan Salib dimulai dari Gapura Gunung Gandul Kota pukul 07.15 WIB. Kemudian tiba di tujuan terakhir (hampir Puncak Gunung Gandul) sekitar pukul 08.15 WIB.

Jarak dari titik awal hingga tujuan akhir sekitar 1 kilometer. Umat dengan khusyuk melewati jalan menanjak di tengah hutan. Jalan Salib diikuti oleh anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua.

Jalan Salib dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh prodiakon yang bertugas memimpin perenungan doa di setiap lokasi pemberhentian.

Di tujuan terakhir umat melakukan pembacaan perenungan bersama. Jalan Salib selesai pukul 09.30 WIB.

Daniel menceritakan, Jalan Salib Gunung Gandul di Kelurahan Giriwono Kecamatan Wonogiri dimulai sejak 1996. Salah satu alasan dilakukan di Gunung Gandul ingin membawa umat merasakan suasana ketika Yesus sengsara. Bahwa yang terjadi Yesus mulai disiksa disalib di Bukit Golgota. Pasti dalam perjalanan itu jalannya naik.

"Dengan pengalaman itu mengajak umat merasakan membawa beban saat jalan naik (menanjak). Semua penuh penuh penderitaan berat. Umat bisa memberikan pengorbanan dan bisa mencintai Tuhan Yesus. Jalan Salib Gunung Gandul ini banyak ditanyakan umat saat tidak ada selama tiga tahun kemarin," kata Daniel.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)


Hide Ads