Seorang wanita asal Australia berhasil bertahan hidup usai digigit oleh salah satu hewan paling beracun di dunia, gurita cincin biru. Simak kisahnya berikut ini.
Dilansir dari detikHealth, Kamis (30/3/2023) gurita cincin biru mengandung tetrodotoxin, yaitu racun saraf kuat yang dapat melumpuhkan dan manusia meski dalam dosis kecil sekalipun.
Gurita ini berukuran cukup kecil untuk muat di telapak tangan. Uniknya, tubuhnya ditutupi cincin yang berkedip dengan warna biru cerah saat hewan terancam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikHealth dari Live Science, wanita itu digigit dua kali di bagian perut oleh spesies gurita cincin biru yang tidak diketahui di pantai dekat Sydney di New South Wales (NSW), Australia. Dia menemukan gurita cincin biru itu saat sedang berenang dan mengumpulkan cangkang kecil.
Saat ia mengambil dan melihatnya, gurita kecil itu terjatuh dan mendarat di perutnya. "Gigitan gurita cincin biru adalah panggilan yang jarang bagi kami, tetapi mereka sangat berbisa," jelas Inspektur Christian Holmes.
Alhasil, wanita itu pun mengalami sakit perut dan dirawat dengan kompres dingin sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk dipantau lebih lanjut. Namun, tidak jelas mengapa wanita tersebut dapat selamat tanpa ada cedera.
Racun tetrodotoxin menghentikan saraf dari persinyalan ke otot dengan memblokir saluran ion natrium. Hal ini dapat menyebabkan pelemahan hingga kelumpuhan pada otot yang cepat, termasuk otot saluran pernapasan. Parahnya, hal itu dapat mengakibatkan henti napas hingga kematian.
Menurut Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC), efek dari racun tetrodotoxin dapat terjadi dengan cepat atau tertunda, sehingga kematian penderitanya dapat terjadi antara 20 menit dan 24 jam pascatoksin masuk ke dalam tubuh.
Untuk diketahui, tidak ada penawar untuk racun tetrodotoxin. Praktisi perawatan kesehatan hanya dapat memberikan perawatan suportif atau menggunakan ventilator jika si pasien tidak bisa bernapas.
Dalam seluruh jaringan gurita terdapat tetrodotoxin, tidak hanya pada kelenjar racun tertentu saja. Hal ini membuat gurita termasuk beberapa dari sedikit hewan yang beracun dan berbisa. Artinya, jika kulit seseorang menyentuh gurita, maka ia akan menerima dosis yang mematikan.
Sementara, gurita cincin biru jarang membunuh orang. Terdapat banyak kasus warga yang meregang nyawa karena berpapasan dengan hewan itu.
Di tahun 2006 misalnya, seorang anak laki-laki berusia 4 tahun hampir terbunuh usai digigit gurita yang diambilnya di kolam batu di pantai Queensland. Menurut laporan kasus yang diterbitkan dalam jurnal Toksikologi Klinis, anak tersebut mengalami muntah berkali-kali sebelum akhirnya penglihatannya menjadi kabur dan kehilangan kendali atas Sebagian besar ototnya.
Akhirnya, setelah 17 jam berada di ventilator, dia akhirnya dapat sembuh total.
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di detikHealth dan ditulis ulang oleh Genis Naila Alfunafisa peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(aku/apl)