Upaya pencarian dua anak kembar yang hilang diduga hanyut saat mandi di sungai Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, terus dilakukan. Operasi SAR dibuka mulai pagi ini.
Pantauan detikJateng, Kamis (30/3/2023), kondisi aliran air anak Sungai Wonosegoro saat ini relatif cukup dangkal, karena air sedang surut. Namun arus sungai cukup deras.
Operasi SAR dimulai pukul 07.00 WIB dan direncanakan hingga 5 April. Operasi SAR dilakukan tim SAR gabungan bersama relawan dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus kita upayakan pencarian. Operasi SAR dibuka selama 7 hari ke depan," ujar Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Rima Kusuma Prasetyaningrum kepada detikJateng, Kamis (30/3/2023).
Kedua korban yang masih berusia 7 tahun itu diperkirakan hanyut terbawa arus sungai, Rabu (29/3) siang. Pasalnya saat kejadian kondisi anak Sungai Serang itu sedang banjir.
Upaya pencarian dilakukan dengan menyusuri sungai itu dengan perkiraan jalur sekitar 25 kilometer. Penyisiran dimulai dari lokasi kejadian di kedung anak Sungai Serang, Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro hingga Waduk Kedungombo (WKO) yang merupakan muara sungai serang.
Kapolsek Wonosegoro AKP I Nyoman Sumasna, mengatakan sementara ini upaya pencarian dilakukan dengan cara manual. Yaitu dengan menyusuri alur sungai tersebut, karena kondisi sungai saat ini relatif dangkal.
"Pencarian dibagi menjadi 4 titik dari lokasi awal sampai Sungai Serang di Desa Lemah Ireng, Kecamatan Wonosegoro, sejauh sekitar 14 kilometer," kata Sumasna.
Tim SAR gabungan dan relawan membawa jaket pelampung selama proses pencarian. Mereka menyusuri alur sungai dari titik awal korban diduga hanyut mengarah ke hilir sungai yang bermuara di WKO, atau sekitar 25 km dari TKP hingga WKO.
Pencarian di alur anak Sungai Serang hingga Sungai Serang itu dilakukan secara manual. Yaitu menyusuri alur sungai atau penyusuran basah.
"Lima SRU (tim) penyusuran basah," jelas Gembong.
Selain itu, lanjut dia, pencarian juga dilakukan dengan menggunakan perahu karet di akur sungai dekat perairan WKO. Ada dua SRU yang menggunakan perahu karet.
"Ada dua SRU LCR (landing craft rubber)," imbuhnya.
Satu perahu menyisir ke arah perairan WKO dan satu perahu menyisir ke arah hulu sungai serang. Pencarian di lokasi ini menggunakan perahu karena perairannya yang cukup dalam tak memungkinkan dengan penyusuran basah.
(ams/ams)