Pebulutangkis muda Indonesia, Syabda Perkasa Belawa, dan ibunya, Anis Sulistyawati, meninggal akibat kecelakaan di Tol Pemalang Km 315. Saat itu keluarga Syabda dalam perjalanan mudik ke Sragen untuk melayat neneknya, Karsi.
Akibat mobil sedan Camry yang dikemudikan ayah Syabda, Muasin (49), menabrak truk yang melaju searah di depannya, Senin (20/3) sekitar pukul 03.40 WIB, Syabda dan ibunya meninggal. Jasad mereka lalu diantar ke Sragen.
Syabda dan ibunya lalu dimakamkan berdampingan dengan jenazah Karsi dalam satu liang lahad di TPU Karaban, Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengatakan kecelakaan ini melibatkan sedan Camry nomor polisi B 1824 KBN yang ditumpangi Syabda Perkasa sekeluarga dengan truk nopol AG 8711 V.
Selain Syabda dan ibunya, tiga korban lain yakni ayah dan kakak-adik Syabda mengalami luka dan dirawat di RSI Al Ikhlas Pemalang.
![]() |
Yovan mengatakan rombongan Syabda berangkat dari Bekasi pada Minggu (19/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Dari Bekasi, awalnya kendaraan dikemudikan oleh Syabda Perkasa Belawa.
"Rombongan ini berangkat berangkat kurang lebih pukul 11 malam dari Bekasi yang semula korban S ini membawa mobil dari rumah sampai Km 57 yang ada di Cikampek Karawang," kata Yovan kepada detikJateng, Senin (20/3/2023).
Sesampainya di rest area Cikampek, Syabda digantikan ayahnya. "Di rest area tersebut korban berganti pengemudi dari Km 57 sampai dengan TKP Km 315 yang mengemudikan adalah bapak dari korban," ucap Yovan.
Sesampainya di TKP, sekitar pukul 03.40 WIB, kendaraan yang dikemudikan Muanis ini tak terkendali hingga menabrak bak truk. Dugaan sementara, kecelakaan ini diduga akibat pengemudi mengantuk.
"Menurut pengakuan sementara, karena kondisinya masih syok, yang bersangkutan mengantuk. Kita masih dalami keterangan yang ada," jelas Yovan.
Ditemui wartawan di Unit Penegakan hukum (Gakkum) Satlantas Polres Pemalang, Selasa (21/3), sopir truk bernama Aribowo itu mengaku saat kecelakaan truknya melaju di jalur lambat.
Dia awalnya tidak menyadari truknya ditabrak mobil dari belakang. Saat itu dia hanya mendengar suara keras. Semula dia mengira suara itu dari ban belakangnya yang pecah.
"Truk saya terdorong sampai keluar jalur. Saya kira ban belakang saya pecah, saya berhenti. Ternyata ditabrak (dari belakang)," ujar Aribowo.
(dil/dil)