Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan keheranan negara lain atas hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keduanya sempat menjadi rival di Pilpres 2019 namun kini bisa bersatu dalam kabinet pemerintahan Jokowi.
"Saya sebagaimana kalian mungkin ketahui, masa tidak tahu, tahu kan? Saya dulu rivalnya Pak Jokowi, tapi itulah, itulah, di situ bangsa lain, negara lain bingung lihat bangsa Indonesia, bingung, bagaimana bisa dua rival, dua tokoh kok begitu selesai pertandingan kok jadi satu," kata Prabowo dalam acara Istigasah dan Doa Bersama Rabithah Melayu-Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan, seperti dilansir detikNews, Jumat (17/3/2023).
Prabowo mengatakan bergabungnya dua rival dalam satu pemerintahan sulit terjadi di negara lain. Prabowo lalu mencontohkan Amerika Serikat yang menjadi tempat lahirnya demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di negara lain sulit sulit, sampai sekarang di Amerika Serikat saja yang katanya mbahnya demokrasi, lahirnya demokrasi, sekarang dua partai besar kalau masuk ruangan katanya lihat-lihatan tidak mau duduk bersama," ujarnya.
![]() |
Menurut Prabowo, Indonesia kini menjadi contoh bagi negara lain. Demi kepentingan bangsa dan negara, dua rival bisa bersatu.
"Banyak negara-negara lihat ke kita, kalau sudah untuk kepentingan rakyat kalau sudah untuk kepentingan bangsa dan negara, kita akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," kata Prabowo.
Ketum Gerindra ini juga mengaku tak merasa bersalah memilih bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Menurutnya, dia justru bangga menjadi bagian Kabinet Indonesia Maju.
"Saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo," tuturnya.
Prabowo lalu memuji kepemimpinan Jokowi. Dia mengakui bahwa dalam memimpin negara dia harus belajar dari Jokowi.
"Saya ingin menyampaikan bahwa saya merasa tidak salah saya bergabung dengan Presiden Joko Widodo. Bukan saja saya merasa tidak salah, sekarang saya merasa bersyukur dan saya merasa bangga telah bergabung dengan Presiden Joko Widodo," tuturnya.
(ams/aku)