Seorang pedagang mengaku ada mandor proyek Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, yang masih utang di warung makannya mencapai total seratusan juta rupiah. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara.
Gibran mengaku sudah mengantongi nama-nama mandor itu. Gibran juga telah mengonfirmasi ke pihak kontraktor proyek Masjid Sheikh Zayed.
"Wis ditelepon mandore, mandore sing salah (sudah ditelepon mandornya, mandornya yang salah)). Dari Waskita (kontraktor) sudah menyelesaikan tugasnya, ini salahe mandore (salahnya mandor)," kata Gibran di Bali Kota Solo, Jumat (17/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah tahu orangnya nanti tinggal ditagih wae (saja). Dirampungke koyo cah lanang (diselesaikan secara jantan), ngebon kok ngasi (utang kok sampai) ratusan juta, ya segera diselesaikan," ujarnya.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu merasa kasihan dengan pemilik warung. "Mesake (kasihan) utang sampai ratusan juta," imbuhnya.
Sebelumnya, pedagang warung makan yang diutangi mandor proyek itu bernama Dian. Ia mengaku utang itu terkait makan untuk pekerja proyek pembangunan Masjid Sheikh Zayed.
"Makan tersebut untuk para pekerja proyek," kata pedagang bernama Dian kepada wartawan, Jumat (17/3).
Dian mengatakan tiga mandor tersebut berinisial N, G, dan G. Menurutnya N dan G dari Demak, sedangkan G yang satunya dari Purwodadi.
"Untuk yang N utangnya sekitar Rp 65 juta, G sekitar Rp 55 juta dan G satunya Rp 35 juta-an," ujarnya.
Dian bercerita, utang tersebut dimulai sejak awal pembangunan Masjid Sheikh Zayed yang berada di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, itu. Artinya, utang tersebut sudah sekitar 2 tahun jika dihitung dari pembangunan mulai tahun 2021.
"Ya perjanjian di awal-awal dua minggu sekali pasti terbayarkan," ungkapnya.
Ia mengaku tidak membawa urusan tersebut ke jalur hukum lantaran ada perjanjian hitam di atas putih.
"Kemarin sempat door to door mengunjungi mandor karena ada hitam di atas putih. Jadi saya datangi rumah minta gimana kepastian karena kabur, jadi memang memilih kekeluargaan," kata Dian.
"Karena masih ada omongan untuk diselesaikan. Kita selesaikan baik-baik," imbuhnya.
Sebagai informasi, Masjid Raya Sheikh Zayed mulai dibangun sejak Maret 2021 dengan anggaran ditanggung oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebesar Rp 300 miliar. Masjid Raya Sheikh Zayed diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan Pangeran UEA Mohammed Bin Zayed Al-Nahyan pada 14 November 2023. Namun baru dibuka untuk umum pada 28 Februari 2023 oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
(rih/rih)