Dikutip dari detikNews, Selasa (14/3/2023), Bambang Pacul mengungkit pidato Megawati perihal kewenangannya untuk mengumumkan capres dan cawapres yang bakal diusung. Ia menyebut masyarakat hanya bisa berspekulasi.
"Sudah berkali-kali. Kalau soal presiden dan wapres itu di tangan kewenangan Ketua Umum. Jadi masyarakat berspekulasi boleh, pengamat berspekulasi boleh. Tokoh politik di luar PDIP berspekulasi boleh," kata Bambang Pacul di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Menurutnya, apa pun bisa terjadi di politik ketika termasuk kemungkinan duet Ganjar dan Prabowo. Ia menegaskan Megawati sudah menjelaskan bahwa kader PDIP yang akan menjadi capres.
"Di dalam politik itu apa yang tidak mungkin? Selalu ada kemungkinan ya toh? Dan kemungkinan itu kan diciptakan oleh para ahlinya. Dan ahlinya itu politisi," jelasnya.
Pidato Megawati soal Kewenangan Ketum Umumkan Nama Calon
Bambang Pacul menyebutkan kembali pidato Ketum Megawati di HUT ke-50 PDIP perihal capres yang berasal dari kader sendiri.
"Bu Ketum di dalam pidato Beliau di ulang tahun kan mengatakan kita akan mengusung capres dari kader sendiri," kata Bambang Pacul.
Dalam pidato tersebut, Megawati sebagai Ketua Umum PDIP memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan.
"Kan saya Ketua Umum terpilih lewat kongres partai sebagai institusi partai, maka oleh kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikan lah kepada ketua umum tertinggi hak prerogatif untuk menentukan siapa yang dicalonkan," kata Megawati saat pidato, di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023), dilansir detikNews.
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di detikNews dan ditulis ulang oleh Genis naila Alfunafisa peserta Program Magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/ahr)