Polisi telah mengungkapkan misteri dari penemuan jasad yang kakinya terpotong di kompleks air terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, akhir Februari lalu. Polisi menegaskan jasad yang terpotong tersebut bukan korban mutilasi.
Awalnya temuan ini berawal potongan kaki yang ditemukan pada Kamis (23/2). Selang sehari, ditemukan bagian tubuh lainnya tak jauh dari lokasi temuan awal.
Dokter Forensik Rumah Sakit Moewardi Solo Herartri mengatakan perkiraan korban meninggal dunia 2-3 hari sebelum dilakukannya pemeriksaan forensik pada 24 Februari 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil autopsi tidak ada luka sebelum kematian. Kaki yang putus, terangnya, dikarenakan terlilit sesuatu yang mengakibatkan adanya tarikan sehingga terputus.
"Bukan korban mutilasi, kalau mutilasi itu biasanya potongannya rapi tapi ini ada yang tidak rapi," kata Herartri di Mapolres Karanganyar, Senin (13/3/2023).
Sementara itu Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold HY Kumontoy mengatakan, jasad itu dipastikan Sariyem (81), warga Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu. Korban dinyatakan hilang sejak Kamis (16/2).
"Dari hasil visum, itu identik satu tubuh. Setelah dilakukan uji sempel DNA, jasad itu merupakan Satiyem," kata Jerrold.
Meninggalnya Satiyem murni karena kecelakaan. Korban diduga terjatuh ke dalam aliran air sungai hingga terbawa arus sepanjang 5 kilometer ke area wisata Grojogan Sewu.
(aku/dil)