Sosok Aipda Wirawan Setiadi, anggota Intel Polsek Gatak, Kabupaten Sukoharjo, dikenal sering menolong warga lewat program ambulans gratis. Bersama grup relawan Saber (Sedekah Berjemaah), Aipda Wirawan juga menyediakan makanan bagi warga yang kurang mampu.
Atas kebaikannya ini, Aipda Wirawan Setiadi diusulkan pembaca detikcom menjadi salah satu penerima Hoegeng Awards 2023. Saat ditemui di kediamannya, Aipda Wirawan mengaku tertarik membantu masyarakat saat bergabung dengan IOF (Indonesia Offroad Federation) Rescue Solo Raya.
"Rasanya itu seneng bisa membantu orang, sampai saya tertarik dengan kegiatan sedekah makan oleh Onsigh Foundation. Di sana saya belajar pendanaan, dapur umum, sistemnya," kata Aipda Wirawan saat ditemui detikJateng di rumahnya di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Kamis (9/3/2023).
Setelah mengetahui cara mengelola tim rescue, Aipda Wirawan lalu menghubungi teman-temannya untuk menjadi donatur. Hingga akhirnya pada 2018, dia membentuk Saber yang saat ini memiliki anggota inti sebanyak 15 orang.
Semula Saber didirikan untuk memberikan sedekah makanan bagi masyarakat yang membutuhkan. Namun, seiring berjalannya waktu, Saber juga bergerak di bidang relawan bencana hingga datang pandemi COVID-19.
"Saat COVID-19 kemarin, saya melihat unit ambulans itu kurang. Kita ingin punya ambulans sendiri, hingga ada teman yang menghibahkan mobil pribadinya untuk kami jadikan ambulans pada tahun 2020," ujarnya.
Masyarakat yang membutuhkan bantuan ambulans Saber tidak dipungut biaya sama sekali. Saat pandemi, kenang Aipda Wirawan, timnya bahkan bisa memberikan 12 layanan setiap hari mulai dari mengantar pasien hingga pemulasaran jenazah.
"Saya mulai dinas di Polres Sukoharjo di bagian Intel sejak 2006 lalu. Saat pandemi, saya dimutasi ke Polsek Gatak agar bisa membantu masyarakat. Saat pandemi dulu, basecamp kita di Mapolsek Gatak," ujarnya.
Saat pandemi COVID-19 sudah selesai, kegiatan sosial Saber masih berjalan. Saat ini kegiatan Saber lebih ke pendampingan pasien dan emergency.
Meski begitu, Aipda Wirawan sempat mengeluhkan naiknya harga BBM. Sebab, hal ini turut membatasi jumlah layanannya.
"Kita layanan tak berbayar ya. Dulu uang bensin Rp 200 ribu per hari, kita bisa berikan 10-12 layanan. Sekarang 5 sampai 6 layanan saja," katanya.
Dia menuturkan uang operasional Saber didapatkan dari donatur dan iuran anggota. Relawan Saber ini terdiri dari wiraswasta dan pelajar.
Aktivitas Sosial dan Kedinasan Tetap Jalan
Meski aktif di kegiatan sosial, Aipda Wirawan tidak meninggalkan tugasnya di kepolisian. Saat ada tugas atau piket, maka ambulans Saber akan dikemudikan relawan lainnya.
"Jika saya piket, ambulans yang pegang teman-teman. Tapi kalau di luar dinas, saya yang pegang. Pak Kapolres juga memberikan saya kelonggaran di lapangan, dan fokus untuk pelayanan masyarakat," terang dia.
Selengkapnya di halaman berikut.
Simak juga Video: Bripka Sandi Dirikan Sekolah Gratis di Sukabumi: Amanat Ortu
(ams/sip)