Kabupaten Klaten meraih Piala Adipura setelah penantian panjang selama 27 tahun. Piala yang diterima Bupati Klaten, Sri Mulyani saat Hari Peduli Sampah Nasional Selasa (28/2) itu akan diarak keliling kota.
"Tadi sudah saya sampaikan untuk dipersiapkan oleh Pak Sekda dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, agar kita mangayubagyo. Ya syukuran dengan diraihnya Adipura ini," kata Bupati Klaten, Sri Mulyani kepada wartawan di kantor Pemkab Klaten, Senin (6/3/2023).
Syukuran itu akan diwujudkan dengan jalan sehat bersama unsur pemerintah dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan melibatkan 300 tim Adipura, tim Adipura ada 300-an antara lain relawan, kepala desa, OPD, tokoh masyarakat dan lainnya. Insyaallah hari Minggu (12/3) ini, Minggu besok," jelasnya.
Menurut Mulyani, dalam acara itu Piala Adipura akan diarak dengan rute dari Alun-alun Klaten menuju Pendapa Pemkab Klaten. Peserta juga melibatkan petugas kebersihan.
"Ya melibatkan pasukan oranye (petugas kebersihan) ya semua. Pokoknya nanti bareng-bareng," ujarnya.
Mulyani mengatakan ke depan untuk mempertahankan Piala Adipura itu lebih sulit. Namun, dengan kerja sama elemen masyarakat, diharapkan penghargaan itu bisa dipertahankan.
"Mempertahankan itu lebih sulit dengan penataan kota, pengadaan TPA dan TPS anggaran cukup besar dan ini butuh kerja sama pemerintah dan masyarakat. Pemerintah menganggarkan tapi masyarakat tidak mendukung ya akan sia-sia," kata dia.
Intinya, lanjut Mulyani, adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mempertahankan Piala Adipura. Pemkab berkomitmen untuk menata semua wilayah.
"Kita akan menata Kota Klaten sampai wilayah, menyiapkan anggaran mewujudkan Klaten yang bersinar. Kendala utama sampah," pungkas Mulyani.
(rih/ams)