.webp)
Ruangan koridor misterius yang berada di dalam Piramida Giza, Mesir, terlihat untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia. Ilmuwan telah menemukan lorong tersebut sejak 2016, namun membiarkannya karena tidak ingin merusak peninggalan berusia 4.500 tersebut hanya untuk mendapatkan akses masuk ke dalamnya.
Dikutip dari detikInet, Senin (6/3/2023), digelar proyek untuk mengintip rahasia di dalam piramida di Giza itu. Proyek ini memanfaatkan kamera endoskopik dan teknik yang disebut radiografi muon sinar kosmik, hasilnya para ahli dapat memetakan koridor itu untuk pertama kalinya dan memastikan panjangnya 9 meter, dan lebar 2,1 meter.
Penemuan koridor ini merupakan bagian dari proyek Pindai Piramida yang selama tujuh tahun terakhir memakai teknologi khusus termasuk termografi inframerah, simulasi 3D, dan endoskopi untuk mengintip ke dalam struktur. Meski menjadi salah satu monumen tertua dan terbesar di Bumi, belum ada konsensus tunggal bagaimana Piramida dulu dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa kegunaannya? Kemungkinan, seperti dikutip dari Daily Mail, struktur itu dirancang untuk membantu mendistribusikan bobot piramida di sekitar pintu masuk atau ruang lain yang belum ditemukan.
Untuk diketahui piramida Mesir dengan tinggi 146 meter ini dibangun sebagai tempat pemakaman kerajaan sekitar tahun 2560 SM, dan menjadi satu-satunya dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang masih berdiri hingga saat ini.
Pembangunan koridor itu belum selesai, sehingga dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana piramida ini dulunya dibangun. Penelitian akan dilanjutkan untuk mengetahui lebih banyak mengenai struktur tersembunyi yang ada di dalam Piramida.
"Kami akan melanjutkan pemindaian sehingga kami akan melihat apa yang bisa kami lakukan untuk mencari apa yang bisa kami temukan di bawahnya, atau di ujung koridor ini," kata Mostafa Waziri, kepala Supreme Council of Antiquities.
Lima ruangan di atas ruang pemakaman raja di bagian lain piramida juga diperkirakan dibangun untuk mendistribusikan kembali bobot struktur masif.
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di detikInet dan ditulis ulang oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ams/dil)
