Sejumlah wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir karena curah hujan tinggi. Warga menyebut banjir awal Maret ini paling parah dibandingkan awal tahun 2023.
"Ini parah dibandingkan bulan Januari kemarin, naiknya lebih cepat," kata salah satu warga Desa Doropayung Kecamatan Juwana, Akbar Joni ditemui di lokasi, Sabtu (4/3/2023).
Joni mengatakan banjir kembali parah sejak tiga hari lalu. Sebelumnya selama sepekan tela terjadi banjir, namun pasang surut. Sedangkan banjir kali ini semakin parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir sudah tiga hari, banjirnya seminggu sebelumnya sudah naik turun, naik turun, cuman parah baru sejak kemarin," jelas Joni.
"Januari kemarin paling tinggi seperut orang dewasa, itu lama sebulan, ini datang kedua, mungkin kloter kedua," dia melanjutkan.
Joni mengatakan banjir awal bulan Maret ini terbilang parah. Ketinggian banjir bahkan mencapai lebih dari semeter. Ratusan jiwa pun mengungsi di daerah yang tidak terdampak banjir.
"Di selatan kedalaman sampai seleher orang dewasa, kalau di sini seperut orang dewasa," terang Joni.
"Ini mengungsi ke daerah yang lebih tinggi, mandi segala macam susah," dia melanjutkan.
Imbas banjir juga berdampak pada aktivitas warga. Sebab jalanan permukiman kebanjiran mencapai satu meter.
"Transportasi susah, sekolah juga susah, sekolah dipakai tempat sekolah," jelasnya.
Data yang dihimpun detikJateng banjir di Pati melanda sembilan kecamatan. Di antaranya Sukolilo, Gabus, Jakenan, Pati, Juwana, Kayen, Dukuhseti, Margoyoso, Batangan. Total ada sekitar 50 desa di sembilan kecamatan yang kebanjiran.
(ams/ams)