Heboh Jenazah di Hulu Sungai Selatan Dikubur saat Banjir, Begini Faktanya

Regional

Heboh Jenazah di Hulu Sungai Selatan Dikubur saat Banjir, Begini Faktanya

Tim detikSulsel - detikJateng
Kamis, 02 Mar 2023 12:44 WIB
Pemakaman di Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, dilakukan saat galian terendam banjir. Camat setempat menceritakan fakta di balik video tersebut.
Pemakaman di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, dilakukan saat galian terendam banjir. Camat setempat menceritakan fakta di balik video tersebut. Foto: Istimewa
Solo -

Beredar video jenazah di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, dimakamkan dalam liang lahad dengan kondisi banjir. Begini fakta peristiwa yang videonya diunggah di media sosial tersebut.

Dilansir detikSulsel, Kamis (2/3/2023), wilayah itu disebut 90 persen banjir saat air pasang.

"Ketika ada yang meninggal di musim dalam (air pasang) seperti ini musim air naik ini dan daratan sudah tidak terlihat lagi. Jadi memang masyarakat sudah terbiasa seperti itu," kata Camat Daha Selatan, Nafarin saat dihubungi detikcom, Rabu (1/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nafarin menjelaskan pemakaman dalam video viral itu dilakukan saat air pasang di wilayah Kecamatan Daha Selatan. Kondisi ini menyebabkan liang lahad digenangi air dan warga tetap melakukan proses pemakaman.

"Jadi kan wilayah Daha Selatan ini hampir seluruh 90 persen, kecuali jalan raya dan halaman rumah orang semua itu tertutup air kalau musim dalam (air pasang)," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Warga setempat, lanjutnya, sudah terbiasa memakamkan jenazah di tengah rawa yang dikelilingi air.

"Kalau dikubur di rawa di tengah-tengah sana, mereka mencari tanahnya agak tinggi, terus di tanahnya itu dibikin lobang," ujarnya.

Jenazah yang hendak dimakamkan pun dimasukkan ke dalam peti yang oleh warga setempat disebut dengan nama peti tabala. Peti itu kemudian dimasukkan ke dalam liang lahad yang penuh air.

"Jadi itu di kiri kanan dikasih tali, terus ditaruh di atas air persis di bawahnya lubang kubur, terus dikasih kayu galam di atasnya, dan peti itu ditarik ke dalam menggunakan tali supaya tenggelam," ujarnya.

"Supaya nggak timbul lagi peti itu ditimbun pemberat menggunakan tanah. Galam tadi itu dipakai juga supaya peti ini tidak timbul lagi, dan sebagai penanda juga," lanjutnya.

Nafarin menambahkan pemerintah desa telah membangun tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak terdampak air pasang. Sehingga tidak semua warga melakukan proses pemakaman seperti dalam video viral itu.

"Memang ada untuk sementara di Daha Selatan ada beberapa tempat pemakaman yang bagus, seperti di wilayah Tumbukan Banyu ada kompleks pemakaman. Ada juga di perbatasan Sangai Pinang, itu sebagai antisipasi semacam ini. Ada juga dibangun di Desa Banjar baru, cuma belum selesai," paparnya.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads