Takut Corona, Wanita Ini Kurung Diri 3 Tahun hingga Suami Lapor Polisi

Internasional

Takut Corona, Wanita Ini Kurung Diri 3 Tahun hingga Suami Lapor Polisi

Tim Wollipop - detikJateng
Kamis, 02 Mar 2023 06:15 WIB
Indoor image of a young woman covering her face with her both hands out of embracement and sadness. Striped Light and shadows are falling on her through blinds. One person, low key, horizontal composition with selective focus and copy space.
Ilustrasi wanita takut tertular COVID-19 hingga mengurung diri di rumah (Foto: Getty Images/iStockphoto/gawrav)
Solo -

Seorang wanita dilaporkan suaminya karena mengunci diri dan anaknya di rumah lantaran takut tertular virus Corona atau COVID-19. Wanita ini bahkan mengusir suaminya yang berangkat bekerja karena sudah ke luar rumah.

Wanita asal Gurugram, India, ini dilaporkan tetap mengurung diri meski aturan lockdown diangkat dan pembatasan aktivitas dilonggarkan. Suaminya yang merasa lelah karena ketakutan istrinya, akhirnya lapor polisi.

Dilansir Wolipop, Rabu (1/3/2023), wanita bernama Munmun Majhi itu mengurung diri di dalam rumahnya sejak Maret 2020. Pemberitaan tentang meninggalnya puluhan ribu warga India akibat virus Corona telah membuat dirinya syok. Ibu satu anak ini pun diketahui mengalami kondisi yang dinamakan paranoid COVID-19 ekstrem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita berusia 36 tahun itu berpikir cara satu-satunya menyelamatkan diri dan anaknya yang berusia 7 tahun saat itu, adalah mengisolasi diri dari dunia luar. Oleh karena itu, saat suaminya harus berangkat bekerja dia melarang suaminya kembali ke dalam rumah.

Akibat paranoid isrinya itu, Sujan Majhi, telah berpisah dengan keluarganya selama tiga tahun. Sujan yang merasa lelah dan jenuh hingga lapor ke polisi.

ADVERTISEMENT

Sujan pun melaporkan jika istrinya sudah tiga tahun mengunci diri di apartemen mereka ke polisi pada 13 Februari 2023. Selama itu pula, dia harus menyewa tempat sendiri untuk tinggal.

Dia juga tetap memenuhi kebutuhan istri dan anaknya dengan mengirimkan bahan makanan yang ditinggalkan di pintu apartemennya. Dia sempat berharap keadaan akan kembali normal selama satu bulan, tapi kondisi istrinya tidak juga membaik.

Polisi awalnya sulit percaya dengan kisah Sujan. Kemudian mereka pun menghubungi Munmun untuk mencari tahu keadaannya. Dia mengaku kondisinya dan anaknya yang kini berusia 10 tahun itu dalam keadaan sehat.

Namun, betapa kagetnya polisi ketika melakukan panggilan video dengan Munmun. Mereka melihat kondisi apartemen yang memprihatinkan, barang-barang berserakan, dan sampah menggunung. Bahkan, anak laki-lakinya terlihat tak terawat dengan rambutnya yang gondrong hingga sebahu.

Polisi akhirnya membujuk Munmun untuk keluar dan mendapatkan perawatan medis. Munmun sempat menolak karena takut anaknya meninggal karena COVID-19.

Namun, setelah upaya persuasif wanita itu akhirnya mau keluar dan datang ke kantor polisi seorang diri. Saat itulah, polisi bergegas ke apartemennya untuk mengevakuasi sang anak.

"Sampah belum dibuang selama tiga tahun, jadi ada tumpukan sampah di mana-mana, lapisan tanah tebal menutupi setiap permukaan, dan dindingnya dipenuhi tulisan dan gambar, kemungkinan besar oleh anak laki-lakinya, yang tidak berinteraksi dengan siapapun kecuali ibunya selama dikunci dalam waktu lama," jelas pihak kepolisian, seperti dikutip dari Oddity Central.

Munmun dan anaknya saat ini mendapatkan konseling dari psikiater. Di sisi lain, Sujan sang suami, masih berharap keluarganya dapat berkumpul dan hidup normal seperti dulu lagi.

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di Wolipop dan ditulis ulang oleh Genis Naila Alfunafisa peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads