Wisudawati UMP Purwokerto Diantar Naik Becak, Ada Kisah Haru di Baliknya

Wisudawati UMP Purwokerto Diantar Naik Becak, Ada Kisah Haru di Baliknya

Anang Firmansyah - detikJateng
Sabtu, 25 Feb 2023 13:58 WIB
Ema Muktiani (23) diantar orangtuanya menggunakan becak saat akan menghadiri prosesi wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu (25/2/2023).
Ema Muktiani (23) diantar orangtuanya menggunakan becak saat akan menghadiri prosesi wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu (25/2/2023). (Foto: Anang Firmansyah/detikJateng)
Banyumas -

Haru menyelimuti Mahrudin (50). Tukang becak asal Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas ini baru saja menyelesaikan biaya studi anaknya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Air mata haru berlinang di wajah Mahrudin ketika menyaksikan anaknya mengenakan toga sebelum prosesi wisuda, Sabtu (25/2/2023) pagi. Ia bersama istrinya, Sudiyah (50) yang mengantarkan anaknya Ema Muktiani (23) tak hentinya mengucap syukur.

"Alhamdulillah sekali anak saya bisa selesai kuliah. Meskipun sebagai tukang becak bisa kuliahkan anak di UMP sampai lulus," katanya saat ditemui wartawan sebelum prosesi wisuda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku penghasilan hariannya dari menarik becak antara Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. Namun doa yang tak ada hentinya kepada Tuhan menjadi penguat dirinya dalam mengawal Ema sampai lulus kuliah.

"Rezeki semua sudah diatur sama Allah SWT. Saya hanya berserah diri dan sekuat mungkin berusaha. Terbukti tiap bayar SPP dapat kelonggaran dan ada saja rezeki lain," terangnya.

ADVERTISEMENT

Setiap harinya, Mahrudin biasa mangkal di pertigaan Pondok Alfalah, Kecamatan Jatilawang. Dengan selesainya kuliah ini, ia berharap anaknya bisa segera mendapatkan pekerjaan.

Sementara itu, Ema mengaku bangga meskipun orangtuanya berprofesi seorang tukang becak, sedangkan ibunya adalah seorang ART.

"Bangga sekali rasanya bisa menyelesaikan kuliah jurusan Fakultas Ilmu Keguruan, Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya bersyukur selesai dengan IPK 3.46. Cukup puas," akunya.

Kuliah di jurusan keguruan bukan sebuah kebetulan. Pada waktu kecil, ia pernah menulis cita-cita menjadi seorang guru. Dalam mengarungi masa kuliah ia sering merasa minder dengan teman di kelas.

"Pernah minder saat main bareng, karena teman-teman banyak yang berasal dari keluarga berada. Apalagi dalam masalah keuangan, saya harus pintar mengaturnya," tuturnya.

Rektor UMP, Dr Jebul Suroso menjelaskan momen seorang bapak mengantarkan anaknya menggunakan becak sangat langka dan membanggakan. Dirinya meyakini banyak mahasiswa lain yang bermental seperti Ema.

"Dia sangat percaya diri selama kuliah. Saya yakin ada banyak mahasiswa yang seperti Ema di UMP," ujarnya.

Pada gelaran wisuda ke-70 di Gedung Ukhuwah Islamiyah ada 675 mahasiswa yang lulus. Selain itu dihadiri juga perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Belitung.

"Kami berencana membuka Program studi di luar kampus utama (PSDKU). Rencana lokasinya di Kabupaten Pangandaran dan Bangka Belitung," pungkasnya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads