Hujan-hujan Warga Demo Tuntut Pabrik Air Kemasan di Klaten Ditutup

Hujan-hujan Warga Demo Tuntut Pabrik Air Kemasan di Klaten Ditutup

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 24 Feb 2023 17:20 WIB
Massa menggelar aksi demo di depan pabrik PT Tirta Investama, Klaten, Jumat (24/2/2023).
Massa menggelar aksi demo di depan pabrik PT Tirta Investama, Klaten, Jumat (24/2/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Gugat Aqua (AMGA) menggelar aksi demo di depan pabrik PT Tirta Investama di jalan Cokro-Delanggu, Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Di tengah guyuran hujan, warga meminta pabrik air kemasan merek Aqua itu ditutup.

"Tidak ada koma, tapi titik. Tutup Aqua," ungkap Koordinator AMGA, Mukti Wibowo kepada wartawan di lokasi, Jumat (24/2/2023).

Mukti menjelaskan aliansi datang untuk menggugat keberadaan pabrik Aqua dan PT Tirta Investama. Sebab, lanjutnya, perusahaan tersebut telah melakukan monopoli pengelolaan sumber daya air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PT telah melakukan monopoli pengelolaan sumber daya air yang sangat penting bagi kepentingan masyarakat. Padahal di UUD air harus dikelola negara, tidak boleh oleh kelompok tertentu," kata Mukti.

Masyarakat, kata Mukti, sudah tidak percaya dengan Aqua yang sudah berdiri lama. Disebutnya banyak warga lokal tidak dipekerjakan tapi dimonopoli orang tertentu.

ADVERTISEMENT

"Kita mau pekerjaan dilakukan orang lokal tapi nyatanya dimonopoli orang tertentu. Kita sudah tidak percaya lagi, tanggung jawab tidak ada, mereka tidak sadar ini di negara orang," papar Mukti.

Massa menggelar aksi demo di depan pabrik PT Tirta Investama, Klaten, Jumat (24/2/2023).Massa menggelar aksi demo di depan pabrik PT Tirta Investama, Klaten, Jumat (24/2/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Ikhsan, orator demo mengatakan petani di bawah menerima sampah. Petani mengeluh karena air berkurang dan Klaten merupakan lumbung pangan.

"Air susut mereka mengeluh semuanya padahal Klaten lumbung pangan Jawa Tengah. Total kita minta Aqua ditutup karena tidak pro dengan rakyat," ungkap Ikhsan.

Sementara itu, Eksternal Communication PT Tirta Investama, Roni Rusdiansyah mengatakan Aqua sudah beroperasi sejak 21 tahun lalu dan sudah membangun kemitraan dengan semua elemen. Meski begitu, pihaknya tetap menghargai apa yang disampaikan masyarakat.

"Kita hargai apa yang disampaikan, dan kita terus mendorong kerja sama yang berkelanjutan untuk masyarakat. Untuk pertanian, kita sudah mendorong pertanian regeneratif, bekerja sama dengan petani, kepala desa, TNI Polri, Pemkab, sehingga perlu dicek lagi ada penyusutan air itu di mana," kata Roni kepada wartawan.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Roni melanjutkan PT juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Klaten dan sudah membangun peningkatan jalan. Terkait tenaga kerja, ia menyebut mayoritas merekrut warga sekitar.

"Untuk tenaga kerja sebagian besar ambil warga sini, kita bekerja sama sama dengan desa termasuk untuk tenaga kerja. Untuk debit air yang diambil setiap hari fluktuatif," kata Roni.

Pantauan detikJateng, aksi demo dimulai pukul 13.30 WIB. Massa menggunakan truk trailer yang diparkir di depan pintu masuk PT, kemudian membentangkan spanduk dan berorasi.

Di tengah hujan lebat dan penjagaan kepolisian, massa jumlahnya semakin banyak. Setelah berorasi, massa merusak ogoh-ogoh yang dibuat dari botol Aqua. Setelah itu massa berangsur membubarkan diri.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads