.webp)
La Dewa, petani di Muna Barat, Sulawesi Tenggara yang membantai piton sepanjang sembilan meter menceritakan momen ketika dirinya menghadapi ular itu. Kakek 55 tahun itu sempat merasa ketakutan saat berhadapan dengan ular sepanjang sembilan meter itu.
"Sebenarnya saya takut, tetapi nanti anjingku mati," ungkap La Dewa kepada detikcom, Kamis (23/2/2023) seperti dilansir detikSulsel.
Keberaniannya muncul saat melihat kondisi anjingnya yang kesakitan dililit ular. Akhirnya, La Dewa pun mengambil parang dan menebas ular itu menggunakan parangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, tebasan parang itu tidak mempan melukai ular. Ular pun terus melilit anjingnya dan semakin kencang.
"Saya pakai parang dulu (tebas) itu ular tapi tidak mempan, baru saya bawakan kapak. Nanti pake kapak (mempan)," ujarnya.
Tetapi, La Dewa harus bersusah payah untuk membunuh ular raksasa itu. Pasalnya, tebasan kapaknya tidak bisa seketika langsung membunuh ular. Ia harus berulang kali menebaskan kapaknya ke tubuh ular hingga ular benar-benar tidak berdaya.
"Potongan kelima itu baru mulai goyah sudah ada ciri-ciri mulai lepas," beber La Dewa.
Usai ular melepas lilitannya dari tubuh anjingnya, La Dewa menunggu kepala ular tersebut muncul dari balik lilitan. Dan saat kepala ular muncul, ia pun langsung menebaskan kampak ke bagian bawah leher.
Tebasan keenam ternyata membuat ular itu lemah hingga tebasan ketujuh ular itu sudah tidak berdaya.
"Mulai kelihatan kepalanya baru saya tebas, dia mati nanti tebasan ketujuh kali," ungkapnya.
"Nah setelah 7 kali tebasan itu anjingku dia larimi dan itu ular mulai mati," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa La Haji, Kecamatan Napano Kusambi, Muna Barat kembali dibuat geger dengan kemunculan ular piton raksasa. Ular berukuran 9 meter tersebut mati ditebas usai nyaris memangsa seekor anjing.
"Kurang lebih 9 meter panjangnya ini ular. Pas saya datang sudah mati," kata Sadi, warga setempat kepada detikcom, Rabu (22/2).
(apl/ahr)
