Tuan Guru Bajang (TGB) menggelar pertemuan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, hari ini. Tokoh politik bernama asli Muhammad Zainul Majdi ini bertemu Gibran di rumah dinas Loji Gandrung, Solo. Lalu, siapa sosok Tuan Guru Bajang ini?
Dikutip dari situs resminya, tgb.id, Selasa (22/2/2023), diketahui Tuan Guru Bajang saat ini menginjak usia 50 tahun. Ia lahir pada 31 Mei 1972 di Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
TGB menyelesaikan pendidikan S1 hingga S3 di Fakultas Ushuludin, Jurusan Tafsir dan Ilmu Al-Qur'an, Universitas Al-azhar Kairo, Mesir. Ia juga berhasil meraih gelar doktor dengan predikat summa cum laude pada 8 Januari 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TGB meniti karir di dunia politik sebagai anggota DPR RI bidang Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan, Komisi X periode 2004-2009.
Namun, belum genap satu periode. TGB terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). TGB memimpin NTB selama dua periode, yakni 2008-2013 dan 2013-2018.
Selama menjabat sebagai Gubernur NTB selama dua periode, ada beberapa penghargaan yang didapat oleh TGB, di antaranya:
- Penghargaan Gubernur Paling Visioner (2009)
- Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI (2009),
- Penghargaan sebagai Provinsi Terbaik Pertama dalam Pencapaian Sasaran Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), dari Menteri Bappenas, tahun 2013.
- Penghargaan MDGs Award dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Provinsi Terbaik Pertama, tahun 2014.
- Penghargaan TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2016 dari Kementerian PAN & RB, tahun 2016.
Diberitakan sebelumnya, Gibran mengaku sempat bertemu dengan TGB di Pracima Tuin, Puro Mangkunegaran. Namun, Gibran enggan mengungkapkan isi pembicaraannya dengan TGB saat itu.
Gibran juga merahasiakan bisikan yang diberikan oleh TGB ke dirinya. Menurutnya pertemuan dengan TGB di Puro Mangkunegaran karena tidak sengaja.
"Ho'o (ketemu di Puro Mangkunegaran), rahasia (obralan dan bisikan)," kata Gibran di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Solo, Rabu (22/2).
"Sing iki mengko sengaja, sing sengaja iki makan siang (yang ini nanti sengaja, yang sengaja ini makan siang)," ungkapnya.
(aku/sip)