Banjir di Jalan Alternatif Pati-Kudus Meninggi, Warga Sewa Ojek Perahu

Banjir di Jalan Alternatif Pati-Kudus Meninggi, Warga Sewa Ojek Perahu

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 18 Feb 2023 12:08 WIB
Ojek perahu di jalan alternatif Pati-Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati, Sabtu (18/2/2023).
Ojek perahu di jalan alternatif Pati-Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati, Sabtu (18/2/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Banjir di jalan alternatif Pati-Kudus, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, belum surut selama dua bulan, bahkan mengalami kenaikan genangannya karena curah hujan tinggi. Warga yang beraktivitas memanfaatkan jasa ojek perahu karena jalan tergenang.

Salah satu warga, Beni Sadewa (33) mengaku terpaksa menyewa jasa ojek perahu karena ketinggian banjir di jalan terus naik. Terlebih cuaca saat ini belum menentu. Dia pun takut jika motornya mogok di tengah jalan.

"Ini dari Kudus ke Kasiyan tadi naik perahu, banjirnya lebih tinggi jadi amannya ojek perahu ini," kata Sadewa, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pantauan, banjir melanda sejumlah wilayah di Pati. Adapun desa terdampak di antaranya Desa Gadu, Kasiyan, Kecamatan Sukolilo. Selanjutnya Desa Mintobasuki, Banjarsari, dan Tanjang, Kecamatan Gabus.

Salah satu warga yang membuka jasa ojek perahu, Kardi warga Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, mengaku sudah tiga pekan memodifikasi dua unit perahu menjadi satu untuk memuat sepeda motor yang melintas.

ADVERTISEMENT
Ojek perahu di jalan alternatif Pati-Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati, Sabtu (18/2/2023).Ojek perahu di jalan alternatif Pati-Kudus di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Pati, Sabtu (18/2/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Menurutnya genangan banjir di jalan alternatif ini tak kunjung surut. Bahkan terus mengalami kenaikan karena curah hujan tinggi. Genangan air mencapai 50 sentimeter lebih.

Akibatnya pemotor tidak berani melintas di jalan tersebut. Apalagi kondisi jalan berlubang dan licin karena terendam banjir berbulan-bulan.

Kardi mengatakan perahu miliknya biasanya digunakan untuk wisata susur persawahan di wilayah Sukolilo yang masih terendam banjir. Namun tidak jarang saat genangan banjir di jalan mengalami kenaikan, perahunya digunakan untuk memuat sepeda motor.

"Kadang kalau tidak lagi tinggi buat wisata perahu, kalau ini ya buat penyeberangan sepeda motor," jelas Kardi.

"Ini kurang tiga mingguan lah, ya cukup tinggi (genangan banjir di jalan)," Kardi melanjutkan.

Jalur ojek perahu miliknya membantu warga yang bertujuan dari Kasiyan ke Kudus atau sebaliknya. Per jalan warga ditarif Rp 20 ribu. Termasuk motor yang dimuat di atas perahu.

"Kampung Kedungwangi, ke situ jalan raya alternatif Pati-Kudus, Kayen Kudus, Sukolilo, Kudus kebanyakan lewat sini," terang Kardi.

"Tarifnya Rp 20 ribu plus orangnya, jaraknya 500 meter," sambungnya.

Kardi mengaku sehari bisa mendapatkan 100 orang sampai 200 orang. Namun pendapatannya tersebut tidak menentu. "Sehari tidak tentu, kadang 100 kadang 200 orang sehari," imbuhnya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads