Sungai Jebol Meluap, 127 Warga Desa Bener Klaten Masih Mengungsi

Sungai Jebol Meluap, 127 Warga Desa Bener Klaten Masih Mengungsi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 17 Feb 2023 14:17 WIB
Banjir di Dusun Kruken, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jumat (17/2/2023).
Banjir di Dusun Kruken, Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jumat (17/2/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sebanyak 127 jiwa dari 2 dusun di Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten, masih bertahan di pengungsian akibat luapan Sungai Jebol di perbatasan Klaten-Sukoharjo.

"Yang di balai desa sudah pulang, tinggal di sini (rumah Sekdes) yang tercatat ada 127 jiwa. Dari Dusun Tegalrejo dan Kruken," kata Kades Bener, Suparni, kepada detikJateng di lokasi, Jumat (17/2/2023).

Menurut Suparni, banjir terjadi pada Kamis (16/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Proses evakuasi penduduk mulai pukul 22.00 WIB. Warga yang mengungsi dari Dusun Tegalmulyo, Tegalrejo, Kruken dan Bogor. Mereka mengungsi ke balai desa, rumah kerabat, dan rumah sekdes.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang (mengungsi) dari balai desa ada yang pulang tapi sampai rumah belum surut, akhirnya kembali ke rumah kerabat," jelas Suparni.

Khusus di Dusun Kruken, imbuh Suparni, ada 30 KK yang terdampak. Semuanya sempat mengungsi, tetapi sebagian di antaranya sudah kembali ke rumah.

ADVERTISEMENT

"Ada yang mengungsi di rumah warga yang aman. Tapi sekarang sudah terisolasi," kata Suparni.

Warga Dusun Tegalrejo, Andre dan keluarganya sempat mengungsi ke balai desa. Setelah melihat genangan air di rumahnya masih tinggi, mereka memutuskan ke rumah saudara.

"Tadi saya pulang airnya masih sekitar 80 sentimeter, padahal sudah siang. Akhirnya mengungsi ke rumah saudara," ujar Andre di lokasi.

Andre menceritakan air mulai masuk rumah pada pukul 21.00 WIB. Saat itu hujan masih deras. Setelah air terus meninggi, warga pun dievakuasi ke balai desa pukul 22.00 WIB

"Ketinggian air sampai 2,5 meter, akhirnya dievakuasi ke balai desa. Penyebab air meluap karena sungai Bengawan Solo penuh sehingga air Sungai Jebol yang merupakan anak sungai Bengawan Solo tidak bisa mengalir," jelas Andre.

Pantauan detikJateng di Dusun Bogor, Tegalrejo dan Kruken, air masih menggenangi permukiman hingga pukul 10.00 WIB. Di Dusun Kruken air yang masih menggenangi seluruh permukiman.

Bupati Klaten, Sri Mulyani yang mengecek ke lokasi dengan naik sepeda motor hanya bisa sampai di tepi dusun tetangga. Untuk masuk ke Dusun Kruken dengan kendaraan tidak memungkinkan. Genangan airnya masih setinggi lutut.

Sebelumnya diberitakan, jembatan penghubung wilayah Klaten ke Sukoharjo di Dusun Bogor, Desa Bener, Wonosari, Klaten, putus. Jembatan itu hilang diterjang banjir Sungai Jebol.

"Jembatan sudah putus, hilang karena diterjang banjir tadi malam. Sungai Jebol meluap sekitar pukul 20.00 WIB," kata Mardiman, warga setempat kepada detikJateng.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads