Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengukuhkan guru besar bidang hadis Prof Dr Hj Umma Farida Lc., M.Si. Prof Umma Farida resmi menjadi guru besar pertama wanita pertama di kampus IAIN Kudus.
"Yang kelima sekaligus pengukuhan guru besar perempuan pertama di IAIN Kudus," jelas Rektor IAIN Kudus Prof Dr H Abdurrohman Kasdi saat memberikan sambutan di hadapan tamu undangan di Kampus IAIN Kudus, Jumat (10/2/2023).
Abdurrohman mengatakan pengukuhan tersebut menjadikan total ada lima guru besar di IAIN Kudus. Dijelaskan bahwa pengukuhan ini juga menjadi persyaratan perubahan dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kudus. Rencananya namanya akan berubah dari IAIN Kudus menjadi UIN Sunan Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga pengukuhan lima guru besar ini menjadi tambahan prestasi bagi kami yang insyaallah akan bertransformasi menjadi UIN," kata Abdurrohman.
"Kami sedang upaya mohon izin kepada seluruh tokoh terutama Keluarga Sunan Kudus agar nanti diizinkan untuk penggunaan UIN Sunan Kudus," imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan persyaratan untuk transformasi IAIN menjadi UIN diklaim sudah terpenuhi. Mulai dari akreditasi kampus sampai dengan program studi yang terdapat tiga prodi unggulan.
"Tentu dari persyaratan sudah ada semua, guru besar ada empat, kami sudah punya lima. Alhamdulillah bulan November 2022 kemarin ada perubahan akreditasi dari C menjadi Baik sekali, nilainya sangat bagus sekali, 346," jelasnya.
"Untuk persyaratan prodi hanya dua, kami punya tiga yang unggul. Serta jumlah lektor kepala dan lahan sudah terpenuhi," lanjutnya.
Abdurrohman juga menjelaskan tengah gencar untuk akselerasi guru besar. Tercatat pada tahun 2021 muncul satu guru besar. Lalu tahun 2022 muncul tiga guru besar. Oleh karena itu dia berharap agar kedepan muncul banyak guru besar dari IAIN Kudus.
"Kami juga sedang gencar akselerasi guru besar. Tahun 2021 muncul satu guru besar, 2022 ada tiga guru besar, dan tahun ini harapannya tiga kali lipat," ungkap dia.
Pada kesempatan itu guru besar bidang hadits, Prof Dr Hj Umma Farida memberikan orasi ilmiah tentang Maqhosid profetik untuk memahami hadis berprespektif perempuan.
(aku/sip)