.webp)
Hujan lebat dan angin kencang di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, merobohkan bangunan joglo utama Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Wanurejo, kemarin. Kerugian akibat peristiwa itu ditaksir mencapai Rp 400 juta.
"Untuk pendopo utama ini Rp 300 juta. Kemudian rehab homestay balkondes mungkin totalnya sekitar Rp 400 juta," kata Kepala Desa Wanurejo Edy Suryantono kepada wartawan di lokasi, Rabu (8/2/2023).
Material bangunan utama joglo di Balkondes Wanurejo, Borobudur, Magelang, yang roboh telah dibersihkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJateng, material bangunan joglo utama di Balkondes Wanurejo dibersihkan oleh relawan, pengelola, warga, Pemdes, dan Satpol PP.
"Ini bangunan pakai kayu jati. Pembersihan sejak kemarin sore, tapi karena hujan saya hentikan. Terus dilanjutkan tadi mulai jam 7," ujar Edy.
Angin kencang pada Selasa (7/2) juga merobohkan bangunan joglo milik Mettaloka Guest House yang berada di wilayah Wanurejo. Joglo yang roboh itu baru dibangun pada September 2022.
"Hujan lebat disertai angin ribut dan begitu cepat. Joglo kan tidak berdinding seperti payung keangkat (terangkat), langsung roboh mengenai tembok pembatas," kata pemilik Mettaloka Guest House, Marhaeni Eva kepada wartawan di lokasi.
"Ini ukuran 9x10 meter. Dibangun baru September. Kalau keseluruhan (kerugian) berikut tembok dan joglo kisaran Rp 90 sampai Rp 100 juta,"imbuh dia.
Di lokasi terlihat pula sejumlah orang sedang membersihkan material bekas joglo yang roboh itu.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat dan angin kencang terjadi di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Akibat kejadian tersebut, bangunan joglo utama Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di Desa Wanurejo roboh.
Pengelola Balkondes Wanurejo Joko Sulistyo mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 14.25 WIB. Robohnya bangunan joglo itu terjadi dengan cukup cepat.
"Jadi ketika datang angin kencang, itu dengan jatuhnya genting dari sini (kantor), terus habis itu langsung pendopo utama ambruk," kata Joko kepada detikJateng di lokasi kejadian, Selasa (7/2).
Akibat kejadian tersebut, orang-orang yang berada di sekitar balkondes itu panik dan menyelamatkan diri. Mereka lari meski harus terguyur hujan.
"Nah di sini, kita langsung mengevakuasi diri sendiri, hujan-hujan di situ. Kira-kira agak aman, terus kita nyari tempat berteduh," ujarnya.
Bangunan joglo utama yang ambruk tersebut ukuran 8 x 12. Kemudian joglo tersebut dibangun pada tahun 2017.
Selain bangunan pendopo yang ambruk, atap kamar homestay yang ada di balkondes itu juga rusak. Beberapa gentingnya hilang tersapu angin.
"Alhamdulillah pada saat kejadian kosong, nggak ada orang. Nggak ada aktivitas dan pas kosong," tuturnya.
(dil/apl)
