Bripka Madih polisi mengaku diperas oknum saat mengurus sengketa lahan. Saat dikonfrontasi dengan mantan penyidik Polda Metro Jaya inisial TG, disebutkan Bripka Madih langsung memeluk dan meminta maaf kepada TG.
"Dan yang kami salut ini, gentle juga dari Bripka Madih, langsung mendatangi TG, memeluk, dan (mengatakan) 'minta maaf, Pak Haji. Saya mohon maaf'. Artinya, kita apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik, salah satu caranya adalah konfrontir," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo kepada wartawan di kantor Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/2/2023) dilansir detikNews.
detikcom mendapatkan foto momen ketika Bripka Madih dan TG dikonfrontasi. Dalam foto yang didapat, terlihat TG memakai penyangga di lengan tengah duduk di sebuah kursi. Di depan TG, Bripka Madih berdiri setengah menunduk. Madih yang berpeci itu terlihat menyalami TG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Trunoyudo menyampaikan hasil konfrontasi dinyatakan permintaan uang Rp 100 juta dan lahan seluas 1.000 meter persegi TG kepada Bripka Madih tak terbukti.
TG membantah meminta uang dan tanah sebagai hadiah dalam pengusutan sengketa lahan milik orang tua Madih itu. Sementara itu, Bripka Madih disebutkan hanya terdiam dan langsung meminta maaf kepada TG ketika dikonfrontasi soal permintaan uang yang viral di media sosial.
"Terkait ditanyakan apakah ada permintaan uang, disampaikan 'tidak' dari TG. Tetapi tidak ada bantahan (dari Bripka Madih)," kata Truno.
"Jadi artinya setelah dikonfrontir ya, mendasari konfrontir kedua belah pihak langsung ya ini tidak dapat dibuktikan (dugaan pemerasan). Saya rasa itu," jelas Trunoyudo.
Trunoyudo mengatakan konfrontasi ini melibatkan anggota Propam Polda Metro Jaya. Sebab, status Madih masih anggota Polri aktif. Tujuan dilakukan konfrontasi adalah untuk mendapatkan keterangan dari kedua pihak terkait narasi 'polisi peras polisi' yang diungkap Bripka Madih sebelumnya.
Viral Video Pengakuan Bripa Madih Diperas Sesama Polisi
Sosok anggota Provos Polsek Jatinegara, Bripka Madih, viral di kasus 'polisi peras polisi'. Video Bripka Madih mengaku diperas saat melaporkan dugaan penyerobotan lahan viral di medsos.
Madih mengaku dimintai uang Rp 100 juta hingga tanah seluas 1.000 meter persegi saat mengadukan dugaan penyerobotan lahan tersebut.
Madih mengaku melaporkan kasus tersebut ke oknum polisi berinisial TG. Trunoyudo mengatakan TG sudah pensiun.
"Dan kemudian penyidiknya yang disebutkan atas nama TG merupakan purnawirawan, artinya sudah purna, sudah pensiun yang bersangkutan sejak tahun 2022 pensiun, pada Oktober tahun 2022," katanya, dilansir detikNews.
Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.
(rih/sip)