Longsor akibat hujan deras terjadi di perbatasan Klaten-Gunungkidul, DIY di Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah. Longsor menghantam dua rumah warga dan satu kandang sapi.
"Talut sepanjang 15 meter longsor pukul 20.30 WIB. Mengenai 2 rumah milik Suparno dan Jumanto serta satu kandang kambing Dusun Bometen, Desa Ngandong," ungkap Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono Suharto kepada detikJateng, Jumat (3/2/2023).
Nur Tjahjono menjelaskan longsor terjadi setelah turun hujan lebat sejak pukul 15.00 WIB. Akibat longsor dua KK bergeser ke tempat yang aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat dari longsoran tersebut dua KK bergeser ke area rumah yang masih dirasa aman untuk mengantisipasi terjadi longsoran susulan.
Upaya yang dilakukan oleh BPBD memberikan imbauan kepada pemilik rumah dan warga sekitar agar berhati hati saat hujan deras kembali mengguyur," sambung Nur Tjahjono.
Korban longsor, Suparno (45) menyatakan longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Longsor menghantam tembok rumahnya dan milik adiknya serta kandang.
"Kena rumah saya tapi belum jebul hanya retak. Sama kandang sapi adik saya," ungkap Suparno..
Menurut Suparno, longsor disebabkan air dari perbukitan Gunung Kidul di Desa Serut turun deras. Sementara tidak ada saluran air sehingga kena talut.
"Talut tidak kuat menahan air longsor ke permukiman. Air hujan mengalir liar karena tidak ada saluran," papar Suparno.
Pantauan detikJateng di lokasi, longsor sepanjang sekitar 15 meter. Talut setinggi sekitar empat meter longsor menghantam tembok rumah warga.
Tepat di atas talut terdapat tebing yang ditambang. Alat berat tambang masih di lokasi di bawah bukit dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Pj Kades Ngandong Edy Priyatna mengatakan ada dua KK terdampak longsor. Tidak ada korban jiwa tetapi untuk sementara diungsikan di tempat aman.
"Sementara di tempat aman tadi malam. Longsor disebabkan air dari wilayah Gunung Kidul deras mengalir ke arah desa," ungkap Edy.
(sip/sip)