Bikin Status WA Kabar Penculikan Anak, Pemuda Kalikotes Klaten Klarifikasi

Bikin Status WA Kabar Penculikan Anak, Pemuda Kalikotes Klaten Klarifikasi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 31 Jan 2023 17:36 WIB
Video pemuda di Klaten klarifikasi status WA terkait penculikan anak. Foto diunggah Selasa (31/1/2023).
Video pemuda di Klaten klarifikasi soal status WA terkait penculikan anak. Foto diunggah Selasa (31/1/2023). Foto: Tangkapan layar IG @infocegatanklaten
Klaten -

Pemuda bernama Irawan, warga Kalikotes, Klaten, klarifikasi soal postingan terkait kasus penculikan anak. Pemuda itu sebelumnya membuat status WhatsApp (WA) kabar penculikan siswa SD di Kalikotes.

Video klarifikasi tersebut diunggah di akun Instagram @infocegatanklaten, Selasa (31/1/2023) siang. Tampak pemuda tersebut duduk dengan background tulisan Polsek Kalikotes.

Irawan terlihat diapit pria berseragam perangkat desa, polisi, dan TNI. Pemuda itu membaca tulisan pada secarik kertas di tangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video rekaman tersebut berjudul 'Klarifikasi penyebar HOAX penculikan anak di Kalikotes wilayah Klaten'.

"Saya Irawan alamat Dukuh Kalikotes Kulon, Desa Kalikotes, Kecamatan Kalikotes, Klaten, menerangkan bahwa benar pada hari Senin tanggal 30 Januari 2023 saya mengunggah foto dan saya tandai foto tersebut dengan tulisan 'Bapak ibu hati-hati terhadap anak buah hati kita. Baru saja di SD Kalikotes Kulon hampir terjadi penculikan, untungnya anaknya bisa melarikan diri sebelum dimasukkan mobil sama penculiknya. Berarti daerah kita sudah tidak aman'. Foto tersebut saya unggah sebagai status WhatsApp sehingga hal tersebut berdampak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," kata Irawan dalam video, sebagaimana dikutip detikJateng, Selasa (31/1/2023).

ADVERTISEMENT

Saat dimintai konfirmasi, Kades Kalikotes, Ponidi mengatakan pemuda yang klarifikasi soal postingan penculikan anak tersebut adalah warganya. Klarifikasi dilakukan di kantor Polsek Kalikotes.

"Yang mendampingi Irawan di Polsek itu Pak Sekdes saya. Postingan dinyatakan sebagai hoax karena bisa memicu keresahan," jelas Ponidi hari ini.

Menurut Ponidi, dari informasi yang diterimanya, memang ada orang turun dari mobil dan berniat memberi sesuatu kepada anak yang saat itu naik sepeda. Si anak kemudian pergi dari lokasi.

"Kita nyatakan hoax, tidak benar. Karena kejadian baru sebatas itu, orang turun dari mobil mau ngasih sesuatu tapi si anaknya kencang mancal (kayuh) sepeda," imbuh Ponidi.




(rih/sip)


Hide Ads