Sunoto, petarung Mixed Martial Arts (MMA) asal Blora, mendapat julukan The Terminator. Ternyata perjalanan Sunoto berliku untuk mencapai titik saat ini.
Pria kelahiran tahun 1985 ini tinggal di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Sejak kecil memiliki hobi olahraga dan menjadi seorang petarung ialah pilihannya.
Sunoto tinggal di rumah sederhana yang terbuat dari kayu berlapis pelitur. Tampak di depan rumah terparkir mobil merah dan hammock.
Foto-foto pertandingan Sunoto terpajang di dinding rumah serta sejumlah medali dan sertifikat memenuhi isi lemari. Terlihat tumpukan matras di sudut rumah.
Di atasnya terdapat pula foto-foto saat Sunoto memperoleh kalung medali usai memenangkan pertarungan. Juga ada bodi protektor dan beberapa peralatan latihan tersimpan di lemari kaca tersebut.
Pendidikannya sempat terputus di jenjang SMP lantaran permasalahan ekonomi. Beberapa tahun kemudian ia melanjutkan studinya ikut program sekolah paket C.
"Dulu basic dari keluarga kurang mampu. Bahkan sekolah saja sempat terputus. Akhirnya kita merantau ke Surabaya," kata Sunoto ditemui di rumahnya, Senin (30/1/2023).
Ia lulus SMPN 3 Blora tahun 2000, kemudian memutuskan untuk merantau di Surabaya tahun 2003. Dia bekerja ikut orang di tempat laundry sekitar dua tahun. Dalam kesibukannya bekerja ia tetap meluangkan waktunya untuk berlatih bela diri.
"Di sana sambil tetap latihan. Karena hobinya di olahraga. Kerja di laundry, bantu-bantu, cuci karpet, baju, terus ngirim-ngirim gitu," ucap pria berusia 38 ini.
Sunoto mengaku sempat pernah mendirikan usaha bisnis laundry dengan rekannya, hasilnya keteteran karena dia sibuk di dunia olahraganya. Entah bertanding voli atau bela diri.
"Sama teman partner bikin usaha sendiri. Mungkin karena hobinya di olahraga, malah laundry-nya keteteran. Pernah ikut lomba tarkam (antar kampung) voli bola plastik di Sidoarjo juga," jelasnya.
Pada tahun 2011 ia mendapat tawaran di Jakarta untuk berlatih MMA. Di sana ia bertemu pelatih Jujitsu dari Brasil dan muay thai dari Thailand.
"Tim DKI ada yang punya camp MMA. Terus mereka nawarin saya mau nggak pindah ke Jakarta berlatih MMA. Karena sudah hobi dan di Surabaya belum ada, tanpa pikir panjang saya langsung pindah ke Jakarta," terangnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(rih/rih)