Sesosok bayi yang baru dilahirkan ditemukan tewas di saluran irigasi pertanian di Dusun Gesing, Desa Jatipuro, Kecamatan Trucuk, Klaten. Bayi laki-laki itu ditemukan mengapung di saluran.
''Bayi sudah dalam kondisi meninggal dunia. Bayi jenis kelamin laki-laki, panjang 50 centimeter, berat sekitar 3,2 kilogram," kata Kapolsek Trucuk AKP Sarwoko kepada detikJateng, Senin (23/1/2023).
Sarwoko menjelaskan keberadaan bayi tersebut diketahui dua warga, Paimin dan Basuki, sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu keduanya sedang berangkat ke sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh warga dilaporkan ke Kades dan kita koordinasi dengan Polres dan Puskesmas. Hasil pemeriksaan, bayi belum lama dibuang dan diperkirakan baru 3-4 jam (setelah dilahirkan)," ungkap Sarwoko.
Sarwoko mengatakan, bayi tersebut diperkirakan lahir secara normal dengan bantuan bidan. Usia bayi diperkirakan sekitar 9 bulan.
"Bayi normal, usia kandungan sekitar 9 bulan. Untuk penyelidikan bayi dibawa ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro untuk diautopsi," papar Sarwoko.
"Di leher ada bekas jeratan. Ada bekas merah di leher," ungkapnya.
Menurut Sarwoko, belum bisa dipastikan luka tersebut karena apa. Soal kemungkinan sengaja dijerat atau dicekik masih didalami.
"Ini masih dugaan (dijerat atau dicekik) karena ini masih lidik oleh unit Resmob Polres Klaten. Pelakunya masih kita selidiki," imbuhnya.
Sementara itu petani di sekitar lokasi penemuan, Suranto (50) mengaku sempat melihat bayi tersebut.
"Ukurannya normal. Saya sampai lokasi sudah ada Pak Kades dan saya tadi sempat lihat," kata Suranto kepada detikJateng.
Menurut Suranto, saluran irigasi pertanian lokasi penemuan bayi itu sedang tidak deras aliran airnya.
"Tali pusarnya masih ada, panjang sekitar 20 centimeter. Di lokasi hanya ada handuk bekas warna krem untuk membungkus bayi," papar Suranto.
Pantauan detikJateng di lokasi, bayi ditemukan di alur saluran irigasi yang dari permukaan jalan berkedalaman sekitar 2 meter. Aliran airnya tidak deras tetapi mengenang di bawah akar pohon.
Lokasi penemuan berada di area persawahan, jauh dari permukiman penduduk. Permukiman warga terdekat warga berjarak sekitar 150 meter di arah selatan.
(dil/dil)