Sebuah makam yang berada di Dukuh Bener, Desa Tridonorejo, Kecamatan Bonang, Demak, memiliki ukuran yang tidak lazim. Batu nisan makam itu sepanjang 6 meter.
Warga sekitar menyebut tempat itu sebagai makam Syekh Hasan Bakem. Penamaannya merujuk pada nama lokasi itu yang dulunya merupakan Hutan Bakem.
Juru kunci makam, Mualimin, menyebut Syekh Hasan Bakem diduga hidup pada zaman jauh sebelum era Demak. Menurutnya postur tubuh orang di masa itu tinggi dan besar, sehingga makamnya pun memiliki ukuran yang berbeda dengan makam sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Saat itu) Kerajaan Demak masih belum ada, masih hutan. Di sini dulu memang Mbah Bakem, namanya Mbah Bakem, setelah ke Jepara orang pintar ditambahi Hasan," kata Mualimin saat ditemui, Rabu (18/1/2023).
Hal tersebut menurutnya diperkuat oleh penemuan batu bata besar zaman Hindu-Budhha. Batu bata itu ditemukan warga secara bertahap, mengelilingi makam dengan radius sekitar 2 kilometer.
Mualimin menjelaskan bahwa makam tersebut merupakan tetenger atau penanda Desa Tridonorejo. Dirinya mulai merawat makam tersebut sejak 1990.
Selanjutnya, pada 2013 dia berinisiatif memugar makam tersebut. Nisan yang pada awalnya hanya terbuat dari kayu diganti menggunakan semen.
Meski asal usul Syekh Hasan Bakem belum jelas, makam tersebut ramai diziarahi. Biasanya orang berziarah pada Jumat malam.
Setiap tahun di makam itu juga digelar kegiatan haul yang dihadiri ribuan peziarah dari berbagai kota.
"Jumat malam itu biasanya banyak. Mendekati haul banyak lagi. Sampai membludak ribuan hampir 5.000 orang setiap haul," katanya.
Pemandu wisata Museum Glagah Wangi Dindikbud Demak, Ahmad Widodo, mengatakan makam tersebut merupakan salah satu cagar budaya di Kabupaten Demak. Sebab, makam tersebut berada di atas kawasan situs cagar budaya dan banyak didatangi peziarah saat haul.
"Sebenarnya tidak masuk karena bangunan baru, tapi kami masukkan karena pertimbangan makam tersebut di atas situs kawasan cagar budaya. Iya, (batu bata besar) contohnya ada di museum abad 6-8 Masehi," terang Widodo melalui pesan singkat.
(ahr/dil)